Chap 22.

1.9K 191 5
                                    

Jennie duduk berhadapan dengan seseorang yang cukup mengancam hidup nya. Yaitu seorang wanita tua bernama Go Mi Sun.

Mereka bertemu di tempat yang sudah seulgi siapkan.

"Putri dari majikan ku tumbuh dengan baik"

Mi Sun menatap Jennie dengan senyuman yang seakan memuji namun tidak. Sedangkan Jennie menatap datar wanita tua itu.

"Ku dengar kau telah menikah dengan Presdir Park."Kemudian wanita itu menatap Jennie dengan seringai.

"Bagaimana nasib mu setelah dia tau perbuatan keluarga mu di masa lalu..?"Ucapan Mi Sun membuat tangan Jennie terkepal erat.

Wanita tua itu seakan tidak tau takut. Jennie menatap nya dengan tersenyum miring.

"Kau merasa sombong karena memiliki bukti? "Jennie tertawa kecil terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya.

"Jika aku menghancurkan mulut mu,semua orang tidak akan bisa tau..."Lanjut nya lagi.

"Nona Kim,ini hal mudah untuk mu... Berikan aku uang maka itu tidak akan terjadi.."Ucapan Mi Sun lagi-lagi membuat Jennie ingin tertawa,namun ia tahan.

Jennie membuka tas nya. Kemudian ia mengeluarkan kartu atm yang sudah ia siapkan sebelum nya. Ia memberikan kartu itu pada Mi Sun.

"Setiap bulan akan terkirim ke rekening ini"Ucap Jennie dengan dingin.

Mi Sun tersenyum senang mengambil kartu itu. Ia memasukan kartu nya ke dalam tas.

"Kau aman sekarang. Jangan sampai terlambat mengirim atau Presdir Park akan menceraikan mu.."Mi Sun beranjak berdiri dan melangkah pergi.

Jennie yang melihat kepergian Mi Sun langsung menyeringai. Memberikan uang kepada orang seperti nya terus menerus?itu tidak memastikan sesuai dengan apa yang ia mau.

Jika wanita tua itu masih hidup,maka kehidupan Jennie masih tetap terancam.

"Go Mi Sun,uang itu akan kembali lagi pada ku."










|

"Wanita itu seakan tidak tau takut "

"Semua orang akan nekat jika membutuhkan uang.."Seulgi menjawab sambil melirik sekilas Jennie.

Ucapan Seulgi membuat Jennie langsung menatap nya. Seulgi mengerutkan keningnya karena merasa Jennie menatap aneh.

"Kau benar"

"N-ne?"Seulgi bertanya dengan wajah kebingungan.

Jennie tidak menjawab dan kembali menatap lurus. "Antarkan aku ke kantor Lisa"

Seulgi melajukan mobil nya ke sana. Beberapa menit kemudian,mereka sampai di depan perusahaan besar Lisa.

Jennie menatap Seulgi terlebih dahulu sebelum keluar.

"Akan ku transfer nanti"

Setelah berucap itu,Jennie keluar mobil. Seulgi hanya tersenyum senang.

"Senang nya bekerja dengan Jennie"Kemudian ia melajukan mobil nya.










|

"Sayang ak—"Langkah dan ucapan Jennie langsung terhenti ketika melihat Rose di dalam.

Lisa sedikit terkejut, sedangkan Rose hanya diam dengan ekspresi datar.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang