Lisa keluar dari ruangan kerja nya sambil menelfon seseorang. Ia baru saja mengecek berkas berkas perusahaan nya yang akhir akhir ini ia abaikan karena masalah pribadi nya.
"Kau harus menyiapkan tempat yang lebih buruk dari sebelum nya"ucap Lisa pada seseorang di telfon. Ia sembari berjalan memasuki kamar nya.
"Hm.. Usahakan dia menderita setiap hari nya"
Lisa mematikan panggilan secara sepihak. Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Jennie yang memakai bathrobe. Mommy muda itu terlihat sehabis mandi. Jennie tersenyum melihat Lisa dan segera mendekati nya.
"I miss u"
Tanpa ijin terlebih dahulu, Jennie memeluk tubuh Lisa secara tiba tiba. Lisa langsung mematikan hp nya dan menatap sang istri dengan datar. Ia sama sekali tidak membalas pelukan istri nya.
"Lepas"
"Aniyaa"Jennie menjawab dengan manja walau pun suara Lisa terdengar begitu dingin.
"Lepas Jennie"Ucap Lisa sekali lagi namun sama sekali tidak di pedulikan oleh istri nya. Hal itu membuat lisa menghela nafas panjang. Ia diam tidak mengucapkan sepatah kata pun,ia juga tidak melepaskan pelukan istri nya.
"Ayah mu di pindah kan"
Perkataan Lisa kali ini membuat tubuh Jennie menegang. Ia melepaskan pelukan nya dan menatap Lisa dengan wajah khawatir.
"Maksud mu? Appa sudah tidak di Busan"
"Dia berada di neraka baru nya" kata Lisa dengan begitu santai. Kemudian dia melangkah akan pergi,namun terhenti karena Jennie menahan tangannya.
"Lisa.."
Lisa menghela nafas,ia membalikan tubuh menatap Jennie,melepaskan genggaman sang istri.
"Apalagi Jennie"
Jennie terdiam sebentar,lidah nya terasa kaku saat ia ingin mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Jennie memberanikan diri menatap Lisa.
"Kenapa kau sangat terobsesi membuat appa ku menderita?"
Lisa terdiam mendengar pertanyaan sang istri. Ia menatap mata Jennie yang berkaca kaca itu. Lalu kemudian Lisa langsung memalingkan wajah nya,jangan sampai ia luluh dengan wajah damai yang kenyataan nya tidak sebaik itu.
"Karena dia pantas menderita" Jawab lisa dengan singkat tanpa mengatakan hal yang sebenarnya.
"Apa harus seperti itu? Maksud ku,tidak kah cara mu terlalu kejam?" Jennie benar benar pandai menutupi kesalahan besar appa nya di masa lalu. Jennie berpikir kalau lisa hanya mengetahui kesalahan appa nya yang beberapa tahun lalu.
Mendengar hal itu. Lisa tertawa kecil. Ia menggelengkan kepala nya pelan menatap Jennie. Ia bingung harus menyampaikan hal ini dengan cara apa lagi supaya Jennie bisa mengakui kesalahan keluarga nya.
"Yakin hanya itu kesalahan appa mu?"
Setelah berucap seperti itu. Lisa memilih untuk meninggalkan Jennie yang kini terdiam mendengar perkataan Lisa. Rasa takut mulai menyelimuti hati Jennie.
Jennie melihat pintu kamar yang sudah tertutup. Ia duduk di pinggir ranjang kemudian mengambil ponsel nya di nakas.
"Apa kau sudah mendapatkan apa yang ku mau?" Ucap Jennie saat panggilan baru saja di mulai.
"Maaf Jennie.. Aku tidak bisa mendapatkan apa yang kau mau, tapi aku menemukan fakta lainnya.."
"Cepat katakan" Jennie mendesak orang tersebut supaya segera mengatakan apa yang terjadi.
"Lisa bukan keturunan asli keluarga Park"
"... Aku menemukan fakta bahwa orang tua Rose mengadopsi Lisa. Kesimpulan nya Rose dan Lisa bukanlah saudara kandung."
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY MUST FEEL
Фанфик"Membalas atau membiarkan?" Lalisa yang melihat sang Ibu tewas tepat di hadapannya. Lisa bertekad menghancurkan seluruh keluarga Kim beserta keturunannya,tidak akan ia biarkan mereka menikmati hidup dengan tenang. Mereka harus merasakan semua yang t...