Huh!!Tinggal menunggu pelengkap saja berarti, sampai..
Drtt.. Drrtt..
Dan voila!!
Bapak Pandu Gara Mahesa memanggil..
Ya Tuhan..
Baru saja dipikirkan!!
Cihh!!
Gara langsung mendecih sebal, kala melihat nama siapa gerangan yang terus membuat ponselnya sibuk bergetar. Boleh diabaikan saja tidak sih??
Tentu tidak!!
Tidak dengan mata elang pamannya yang terus memicing mengawasi.
Yeee.. aye.. aye.. captain..
"Hm.. Kenapa pa?"
"GARA??!! Alhamdulillah.. kamu masih hidup nak?"
Hehh.. siapa ini?
"Mama?"
Sontak Gara yang masih yysetengah ogah-ogahan langsung terperanjat. Mendapati bukan suara gahar sang ayah yang melengking terdengar, melainkan ibunya yang hampir menangis di ujung sana.
Ini beneran mama?
Is he dream??
"Mama udah pulang??"
"Yaa Allah nak.. kamu beneran gak papa kan? Kamu terlibat apalagi sih Astaghfirullah.. bapakmu sampe keriting semua rambutnya ini, denger kamu gelut lagi"
"Ma.."
Tak jadi Gara terharu menyambut kepulangan sang ibu. Yang ada ia malah jadi merinding sebulu-bulu, membayangkan ayahnya yang tak pernah berambut mendadak gimbal berayun-ayun.
Glekk
Horor njirrr..
Dengusan ngeri pun tak ayal meluncur keluar dari sudut bibirnya yang terluka. "Huhh.. whatever mam.. how are you? How your journey, hm?"
"As always amazing.. tapi.. kok jadi mama si? Jangan balik nanya kamu, ishh!!"
Gara tertawa. Suara tegas nan manja yang sudah lama ia rindukan, seketika membuat seluruh bebannya terasa menghilang. Nyaman sekali. Benar-benar surga.. Tapi, suara khas itu pula, yang kini mengingatkan ia pada seseorang lain disana, yang sayangnya kemungkinan besar sekarang, tengah begitu berduka dan juga murka kepadanya.
Hhh..
Ralline..
Dipandangnya lekat seorang gadis berjaket abu, yang terus menangis didepan ruang ICU.
Gadisnya..
Dan seketika teringat siapa yang ditangisinya, binar kebahagiaan itu perlahan kembali sirna dari wajah Gara.
God..
He's failed!!
After everything he tried, even almost losing his life, and he still failed!!
He can't save..
"Gara..??"
"Sayang.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Garalline
ActionRalline Azzara Kesialan demi kesialan terus saja bertubi dialaminya. Semenjak malam dimana sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka secara sepihak, dan ia bertemu dengan siswa baru di sekolahnya. Dari mulai kesialan biasa, luar biasa sampai yan...