Happy reading's... ✨✨Hening akhirnya kembali menyelimuti halaman rumah Mbak Siska. Setelah satu kendaraan patroli terakhir, beranjak menyusul rekan-rekannya yang sudah lebih dulu pergi menghilang.
Meninggalkan sepasang sejoli dadakan, yang masih setia termangu di depan pagar, dengan posisi saling bergandengan.
Ralat!! Dengan posisi yang satu digandeng paksa oleh pihak yang lainnya, itu yang benar!!
Ckk!!
Ralline berdecak. Cukup sudah sepertinya ia menyabari tingkah laku Gara yang sedari tadi terus saja mencuri kesempatan dalam kesempitan. Huh!! Dipikir dia cabe-cabean apa, bisa disentuh-sentuh begini sembarangan!! Cihh!!
"Ekhmmm.." dehamnya sengaja ditinggikan. Tapi lihat!! Bukannya merasa tersindir dan buru-buru melepaskan, Gara malah semakin mengeratkan pelukannya.
Haissshh.. manusia ini ya!!
Suatu kesalahan besar, Ralline nekad mendongakkan kepalanya dengan binar permusuhan. Karena matanya kini jadi bersitatap tepat, dengan sepasang retina yang balas menatapnya lekat-lekat.
Glekkk
Hei..
Tunggu-tunggu..
Apa-apaan tatapan itu??
Kenapa dari cara Gara menatapnya, seakan-akan dia sih penjahatnya?!!
Yang benar saja!!
"Awwssshh..."
Sontak memberengut kesal, Ralline seketika meringis saat pinggangnya diremas-remas kecil. Seperti orang yang tak sengaja melakukannya, tapi ia sangsi Gara benar-benar tidak dalam keadaan sadar.
Hhhh...
"Your hand pleaseee.." Ralline mendesis mencoba peringatan. Yang sayangnya bukannya diindahkan, tapi malah balik ditantang dengan satu kalimat yang, mau sampai jungkir balik pun ia pikirkan, sepertinya tetap tidak berhubungan.
"Kamu mau menggoda siapa??"
Hah??
Seketika kembali mendangak karena tidak paham, Ralline membeo sebagai respon alaminya. Menggoda?? Keningnya berkerut bertanya-tanya. Sesaat saja, sebelum kernyit -apa kau sedang bercanda bapak Gara??- nya datang menggantikan.
Siapa yang mau menggoda siapa?!!
Hhh..
Mendengus memutar bola mata. Ingin sekali Ralline mencekik Gara seandainya saja ia bisa. Atas dasar apa coba itu pertanyaannya?? Memangnya ia sudah kecentilan atau apa..
Eh ehhh..
Apa-ap..
Brukk
Ralline spontan terbeliak sampai tak bisa lanjut bicara. Tak disangka, satu langkah saja cowok itu bergerak memutarkan tubuhnya, dan tahu-tahu sekarang ia sudah terkurung disudut halaman.
Astaga..
Mau apa..
"Eh Kak.." Mulai dilanda panik akan apa yang mungkin dilakukan Gara selanjutnya, Ralline buru-buru mengangkat tangan untuk menahan jarak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garalline
AksiRalline Azzara Kesialan demi kesialan terus saja bertubi dialaminya. Semenjak malam dimana sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka secara sepihak, dan ia bertemu dengan siswa baru di sekolahnya. Dari mulai kesialan biasa, luar biasa sampai yan...