Happy reading's...**
"TRISHAAAAAAA...."
BRAKKKKK!!!
Didetik yang sama dengan teriakan mereka, pintu kamar pun terbanting membuka. Membuat semua model majalah dewasa dadakan itu langsung terhenyak saat menoleh pada sumber suara.
Disana, terlihat tiga orang pemuda tengah mematung dengan mata melotot dan mulut ternganga sempurna.
"Apa-ap.."
"Astaghfirullah.. sejak kapan ni kamar berubah jadi kleb malem" Bagas yang pertama sadar, langsung menyela perkataan Bisma. Nada bicaranya membuat para tersangka seketika meringis sambil belingsatan mencari pakaian mereka. Sementara Bisma kembali meraih gagang pintu dengan wajah memerah.
"AAKHHHHHHH..."
Plashh
Belum lagi habis rasa terkejutnya, suara teriakan nyaring dari lantai bawah dan matinya lampu kembali membuat gempar.
Secara serentak Ralline dan yang lainnya ikut menghambur keluar, menyusul Gara, Bagas dan Bisma. Tapi mereka buru-buru kembali lagi setelah Bisma dengan garang membentak dan menyuruh mereka berganti pakaian.
"Bangsat!!"
"Astaghfirullah.."
Sambil bersungut-sungut ketiga pemuda yang baru saja mendapat syok terapi itupun meluncur segera menuruni anak tangga. Sungguh keajaiban, nge lag nya otak mereka, tidak mengurangi gesitnya logika berjalan.
Walau tetap saja...
Ralline Azzara!!
Gara terus melafalkan nama itu dengan wajah mengeras, tangan terkepal, dan dada bergemuruh kencang. Untung saja gelap bisa menyamarkan tubuhnya yang ternyata juga sedikit gemetaran.
Astaga.. Gadis itu!!
Makin geram, Gara meraup wajahnya berulang-ulang. Tak mengerti lagi, tapi baru kali ini sepertinya, ia merasa sampai ingin sekali melahap manusia.
Tepatnya manusia berkemeja putih besar itu..
Yang menatap horor dengan bingkai rambut super berantakan, dan bibir merekah yang menganga sensual.
Shit!!
Apa-apaan otaknya?!!
Gara buru-buru menggelengkan kepalanya. Mencoba mengenyahkan bayangan Ralline yang malah semakin intens berdatangan.
God..
Sejenak langkahnya terjeda.
Dan berakhir menghentak tajam, saking kerasnya mewanti diri agar tidak nekad balik lagi. Bisa-bisa ia terkam langsung tanpa tedeng aling-aling.
Gila!!
Kuatkan imannya..
**
"Ada apa mba?"
Bisma menghampiri mba Siska yang sudah menunggu dengan senter dan lilin di tangannya. Ruang tamu dan kamar tidur utama nampak masih terang berkat lampu darurat. Tapi wanita itu justru terlihat tak tenang sambil menunjuk ke satu ruangan.
Bisma mengikuti arahannya, dan bergegas pergi ke kamar disudut depan bersama Bagas. Sementara untuk pengalihan, Gara berlalu menuju jendela. Dan mengintip rumah tetangga yang cukup jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garalline
ActionRalline Azzara Kesialan demi kesialan terus saja bertubi dialaminya. Semenjak malam dimana sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka secara sepihak, dan ia bertemu dengan siswa baru di sekolahnya. Dari mulai kesialan biasa, luar biasa sampai yan...