Garalline 13

919 48 24
                                    


Happy reading's...

"Yaa Alloh.. ada apa ini?"

Raung jengkel Ralline hilang sebelum sempat disuarakan. Melihat seorang wanita berbadan dua tergopoh-gopoh menghampiri mereka diluar.

Alhamdulillah yang waras ada.

"Mba tolo.."

"Ralline!! Kamu abis nyulik anak dimana?"

Heh??

Gubrakkk..

Dan Ralline yang masih mangap hendak lanjut bicara, sontak langsung mengelus dada.

Ini calon emak-emak.. ga bisa apa ya ga usah nuduh yang enggak-enggak??!

Masa iya dia mau nyulik anak orang!! Kan mending nyulik bapaknya ya ga ya??! Eh.. Astaghfirullah... Canda Yaa Allah.. tapi beneran juga ga papa si..

Eh.. Yaa Allah Yaa Allah..

Sabarrrr Ra eh istighfar... Hormon orang hamil emang gitu mungkin bawaannya. Ga bisa diajak mikir normal!! Lo nya aja yang kagak usah ikut-ikutan!!

Huhhh...

"Ntar aja deh mba ceritanya. Mending sekarang tolongin dulu emaknya. Tuh lagi pingsan dibelakang" Dengan bola mata berputar malas, Ralline memberi isyarat pada wanita yang ternyata sudah diambil alih oleh Bisma dan Bagas.

"Astaghfirulloh.. kenapa ini? Cepet cepet bawa kedalem!!" Teriak mba Siska pada si anak bujang dua, baru mulai ikutan panik.

Kedua pemuda yang ditunjuk pun langsung saja berlari setelah dipersilahkan tuan rumah.

Diikuti Ralline yang menggerutu dan segerombol gadis lain yang begitu recet dibelakangnya.

Meninggalkan Gara yang tengah memarkir mobilnya sendirian.

*

Bugh

Hahhh...

Tanpa merasa ditunggu apalagi diburu-buru, Gara menyandarkan tubuhnya santai pada badan kendaraan.

Satu tangannya menenteng botol air mineral dan sebelahnya lagi terangkat mencari sinyal.

Hegar Manah, nama lokasi yang tertera pada pencariannya. Dimana ini??

Sembari menengadah meneguk air minumnya, Gara mulai serius membaca keterangan sembari memperhatikan daerah yang baru sekali ini dikunjunginya. Daerah yang begitu tenang. Jauh dari kebisingan juga polusi asap kendaraan.

Masih asri dan alami hm?? Tapi sedikit seram..

Sekilas matanya kemudian melihat lebih jauh. Menatap rumah-rumah lain, yang bila dihitung secara kasar, mungkin masih sekitar 500 meter lagi jaraknya sampai yang terdekat.

Well.. cukup mengejutkan!!

Kakaknya Trisha ternyata lebih memilih tinggal ditempat tidak bertetangga seperti ini. Ia kira para kaum hedonis, akan selalu mencari lokasi yang strategis. Right??

Yeahhh..

Nobody know each other..

Mendesah, memutuskan segera ikut masuk, Gara mengguyurkan sisa air di botolnya. Merasa sedikit sadar diri, jika penampakannya saat ini, pasti sangat tidak enak untuk dilihat.

GarallineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang