Garalline 15

875 48 4
                                    


Happy reading's..

Ting tong..

Suara bel menyadarkan Ralline dari kekhusyuannya meng scroll layar.

"Ra.. bukain dulu" teriak Mba Siska entah darimana.

"Iya mba..."

Tanpa mengangkat kepala, Ralline langsung memutar haluannya. Dirinya baru mulai fokus melihat jalan ketika sudut matanya menangkap sesosok berbaju hitam yang berlalu kearah sebaliknya. Sekilas ia pun melirik karena penasaran.

Hmppttt

Dan Ralline berdengap. Seketika ia bersyukur diminta Mba Siska menerima tamu. Kalau tidak... Hadehhh.. bisa-bisa barengan mereka jalan ke ruang makan.

Hupft.. menganggap tidak pernah terjadi apa-apa itu begitu sulit ternyata!!

Ya Tuhan..

Ting tong

Bel kembali berdenting tidak sabar. Membuatnya terpaksa berhenti berkeluh kesah.

"Iya iya sebentar.. siapa ya?"

"Gofood teh.."

Gofood? Ralline berpikir sejenak.

Ck!! Gosend kali ya!! Nganterin obat pesenan mba Siska.

Mengingat tentang obat yang ditunggu segera, Ralline mempercepat langkah kakinya.

"Ob.."

Ehh..

Ralline langsung terdiam. Kata-katanya terputus begitu melihat seorang pria muda berjaket hijau berdiri menjulang dihadapannya.

Bukan.. bukan orangnya yang membuat ia terpesona. Tapi barang bawaannya.

Satu.. dua.. tiga.. enam!!!

Woahhhhh!!!

Sementara Ralline terus berhitung dengan mata berbinar-binar. Si kurir tersenyum masygul melihatnya.

"Ekhm... "

"Eh.. Udah dibayar kan mas?" Ralline tersipu karena begitu intens diperhatikan. Ia pun sedikit berbasa-basi untuk menutupi kegirangannya.

"Udah teh.." jawab kurir itu ramah. Aihhh si aa, udah kasep someah pula!

"Ohhh okeee.." Ralline berusaha tetap anggun saat menerima barangnya. Ia lalu merogoh semua kantong celananya. Dan akhirnya berhasil menemukan selembar uang 20 ribuan yang sudah lecek terlipat-lipat.

"Buat bensinnya mas" cengirnya yang membuat si kang ojol ikutan nyengir juga.

"Makasih teh.." sahutnya begitu senang karena mendapat tip ganda.

"Sama-sama mas.." Ralline kembali  menutup pintu dengan wajah tak kalah sumringah. Menukar selembar uang 20ribu dengan setumpuk pizza??!!

Ckk!!

Nikmat mana lagi yang kau dustakan..

"Sapa Ra?" Tanya Bagas yang baru saja turun dari tangga.

Ralline menggoyang-goyangkan box ditangannya sembari menaik turunkan kedua alis tebalnya.

"Njirrr pizza!!" Seru Bagas diiringi siulan.

"Jangan berisik ogeb!! Ada orok!!" Hardik Bisma setengah berteriak dibelakangnya.

"Lupa ajig!!"

Ralline mendengus karena mereka malah ribut berdua. Sebenarnya yang lebih berisik siapa?

GarallineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang