Garalline 34

377 23 21
                                    

17:30 WIB
Polsekta Cidadap
Jl. Dr. Setiabudi 392

Hari kedua..

Beruntung orang itu selamat, kalau tidak, bisa balik jadi tersangka kalian!!

Jleb

"Akhhh!!! Anjjj*** sumpah ya!! Emang paling ribet dah kalo udah berhubungan sama yang beginian" seloroh Bagas frustasi disela-sela langkah gontainya keluar dari ruang interogasi. Berbeda dengan kemarin, energinya benar-benar terasa dikuras habis saat ini, setelah dicecar didalam selama hampir sepanjang hari.

"Segitu kita yang jadi korban, terus udah didamping kuasa hukum sama wali juga. Tapi njirrr.. emang bedebah!!"

Plakk

"Lambe dijaga!!"

"Bangsat!!"

"Ga inget apa masih dimana??" Kesal mendengar sahabatnya terus meradang, Bisma sontak menggeplak kepalanya dari belakang.

"Si bangke!!"

"Tibang bolak-balik cerita doang juga ckk!!" Berdecak malas, memutar mata, dan mengabaikan tatapan sengit yang didapatnya sebagai balas, Bisma langsung saja pergi keluar lalu bersila dibawah sebuah beringin rindang tanpa alas.

Hupft..

Disana ia mendesah menyandarkan badannya yang lelah.

Sebenarnya, ia juga bukannya tidak sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Bagas. Hanya saja, jika mengingat lagi satu temannya yang bahkan masih belum rampung diperiksa, rasanya ia jadi merasa tidak pantas saja, untuk ikut berkoar seolah si paling menderita.

Hhhh...

Jancok memang..!!

Sekelas ponakannya Kapolda saja tetap disidang paling lama!! Gila!! Gelengnya seraya menengadahkan kepala ke atas. Menatap satu jendela ruang, tempat dimana Gara kembali diperiksa untuk kali yang ke sekian.

Ah, bukan hanya keponakan Kapolda, ralatnya kemudian dengan hembus nafas tertahan. Bahkan fakta tak terduga Gara, yang ternyata anak seorang petinggi tentara, tak lantas memudahkan urusan mereka disana.

Sial!!

Jadi kesal!!

Siapa sih yang biasanya dikit-dikit suka ngaku anak jenderal atau saudaranya supaya bisa lolos dari hukum, mana suaranya?? Sini sini coba gan, kita kasih paham!!

Setan.. setan!!

Dilemparnya sebuah kerikil kecil yang kebetulan ada disebelah tempat duduknya sebagai ritual buang sial. Hingga tak sampai sedetik berselang..

Pluk

Ehhh..

Dengan amat terkejut, Bisma menangkap kembali batu tersebut, yang tahu-tahu sudah dilempar balik dan nyaris mengenai kepalanya.

"Bro" Serunya cepat, serentak berdiri dengan Bagas yang bergegas langsung merapat. Akhirnya.. "Gimana? Beres?" Tanya mereka, yang hanya diangguki sekilas oleh yang ditanya. Sudah tak perlu dipertanyakan lagi seberapa capeknya Gara terlihat. Namun alih-alih beristirahat sembari mulai bercerita seperti yang diharap, pemuda itu malah langsung menyibukkan diri bersama ponselnya yang nampak tak berhenti menyala.

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan"

Eh buset!! Mau apalagi?? Udah mau magrib ini!!

Bagas sudah hendak menyerocos saja jika tidak langsung dihentikan oleh Bisma. Rupanya stok sabarnya masih kuat bertahan, hingga seberapapun penasaran ingin bertanya, Bisma tetap memutuskan untuk diam.

GarallineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang