Turunan Bravenand Yang Keras Kepala

281 9 0
                                    

Tata tengah mengarahkan kariawan serta beberapa chef yang ia pekerjaan di dapur restoran sebelum restoran tersebut buka. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, 1 jam lagi mereka akan mulai bertempur, sudah sekitar 17 meja yang sudah di pesan secara online. Dengan menu yang sudah di tentukan untuk hari ini.

"Ta.. Tambahan satu meja, dia baru saja pesan beberapa menit yang lalu" Tata mengalihkan tatapannya kearah Bianca yang baru saja masuk dan meletakkan tas nya di loker khusus untuk tempat penyimpanan barang para chef.

"hari ini hanya 17 meja, Bianca. Dan semuanya sudah terisi. Jadwalkan untuk besok saja"

"hah.. Baiklah, gue coba bicara lagi sama tuh pemesan" Tata kembali mengangguk.

"ngomong-ngomong yah, gue baru liat daftar nominasi buat muda berkarya. Lo sama si Dareen keknya emang jodoh yah.."

"apa lagi kali ini"

"lo Sam dia jadi nominasi, dan baru ajah 2 hari di umumin angka voting kalian berdua melaju pesat. Keknya siap-siap aja lo buat di undang, tentunya bersama dia" Tata menyentuh keningnya, baru memikirkannya saja kepalanya sudah berdenyut.

"itu di lihat dimana?"

"website muda berkarya, lo kan pernah kerja sama dua bulan lalu"

"aku lihat, kamu akhir-akhir ini, kalau muncul di depan aku pasti selalu bahas Dareen.. Kamu sengaja yah mau buat aku tambah stres?"

"nggak kok, gue itu sengaja update soal Dareen karena gue tau lo pasti nggak bakal mau cari tau, lo kan masa bodo sama dia. Gue cuma mau nolongin lo, jangan sampai lo tiba-tiba di labrak sama fans tuh anak. Kan bisa tau alasannya apa"

"ok ok.. Udah yah, beberapa menit lagi kita bakal buka, sekarang mending kita bersiap"

Jelas Tata mengakhiri pembicaraan panjang mereka di pagi hari.

Deefka Island

"foto yang baru saja aku kirim akan menjadi foto utama di pameran nanti"

"..."

"tidak, foto kali ini tidak di jual"

"..."

"itu foto kekasih ku"

"..."

"aku memang bucin, aunty. Haha"

"..."

"hm.. Sampai bertemu 4 bulan lagi"

Bip

Dareen meletakkan hendphone keatas nakas, kembali fokus pada laptop yang tengah menampilkan foto Tata yang dia ambil secara sembunyi.

"dia pasti akan marah" gumamnya dengan senyum manis, dia sudah bisa membayangkan ekspresi wajah Tata akan seperti apa jika melihat fotonya di pajang di beberapa galery Anna's Art.

Tiiing

Fokusnya teralih pada email yang baru saja masuk, dia membaca dengan seksama. Tak lama, senyum itu kembali merekah. Tuhan benar-benar menakdirkan mereka berdua.

Tak berfikir dua kali, dia mengetik balasan email dengan ringan dan bahagia. Setelah itu mengambil kembali handphone miliknya mencari kontak bernama Amanda disana.

Percakapan telepon

"Ada apa"
ucap wanita di ujung sana tanpa basa basi

"gue akan kirim gaun malam pada lo kak..."

"wah.. Tumben lo baik.."

"bukan untuk lo kak, gaun itu untuk Tata"
Amanda di seberang sana menghembuskan nafas pasrah

"kali ini apa yang akan lo lakuin sama sahabat gue?"

"dia bakal datang keacara penghargaan muda berkarya, gue ingin dia menggunakan gaun yang senada dengan jas gue"

"mimpi.. Tata udah bilang, nggak bakalan datang ke acara itu sekalipun dia menjadi pemenang untuk nominasi wanita"
Dareen kembali tersenyum

"dia bakal datang kak, gue jamin"

"lo melakukan sesuatu lagi kan?"

"hanya sedikit mengancam pihak penyelenggara acara"

"Ya ampun Dareen.. Lo yah.. Emang nggak akan ada yang bisa bilang 'no' sama lo"

"turunan Bravenand nih,"

"Iya.. Iya.. Terserah. Gue tutup dulu. Mau syuting. Bye"

Panggilan berakhir

Senyumnya kembali merekah saat membaca balasan email dri muda berkarya yang mengatakan akan membuat Tata datang keacara malam penghargaan nanti

***

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang