Bocah Sialan

369 11 0
                                    

Maaf baru upload lagi
Selamat membaca

***

Pagi itu, Tata tiba di lobby apartment nya diikuti dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikan. Tapi, karena masih sangat kesal dengan kelakuan Dareen semalam, dia tak lagi menghiraukan sekitar dan memilih untuk terus berjalan kearah penjaga

"pak.."

"eh.. Mbak Renata, selamat pagi" ucap penjaga yang sering membantu Tata untuk mengubur tikus yang di berikan oleh fans Dareen ramah

"pagi.. Apa ada paket mencurigakan lagi, pak?"

"tidak ada mbak, semua aman"

"oh.. Gitu yah pak. Kalau nanti ada paket lagi, tolong jangan di bawa keatas. Nanti saya yang turun kebawah"

"OK. Mbak.." Tata tersenyum. Segera berbalik hendak pergi, tapi penjaga itu kembali menahannya

"oh iya mbak.." Tata terlihat sedikit penasaran.. "kemarin malam ada polisi yang datang, mereka menanyakan soal paket yang mbak terima belakangan ini"

"saya tidak melapor ke polisi, pak.."

"wah.. Saya kurang tau soal itu mbak. Tapi, semalam saya sudah berikan semua bukti yang sempat saya abadikan. Di tambah, semalam saya membawa mereka ke makam para janin mbak" Tata sedikit mendelik mendengar perkataan terakhir bapak penjaaga, yang dibalas senyum merekah oleh pria paruh baya itu.

"terus, mereka ada ngomong apa lagi gitu, pak?"

"mereka hanya ngomong, akan segera memproses mbak. Hari ini katanya mau cek CCTV juga" Tata menghela nafas berat. Wanita itu bahkan harus berpikir keras tentang siapa orang yang sudah melaporkan kejadian yang menimpanya

"Kalau begitu, terimakasih yah pak.. Tolong kalau para polisi itu datang lagi, beritahu saya"

"baik mbak" Tata hendak berbalik untuk segera pergi karena mulai sadar dengan tatapan penuh minat orang yang melewati lobby tersebut, tapi lagi-lagi langkahnya terhenti karena penjaga itu kembali memanggilnya

"hehe.. Maaf mbak. Ini pertanyaan terakhir" Tata kembali mengangguk dengan senyum terpaksa  "mbak nggak liat media sosial?"

"hp saya lagi lowbat total pak, Ini saya mau segera keatas untuk melakukan Charger" jelas Tata pelan

"oh.. Baik mbak. Saya nggak akan tahan mbak nya lagi, silahkan.."

"trimakasih" setelah mengatakan itu, Tata benar - benar berbalik dan segera meninggalkan tempat itu.

***

4 jam sudah berlalu, Tata akhirnya terbangun dari tidur panjangnya. Saat sadar kalau sudah terlalu lama melakukan Charger, dengan cepat wanita itu berlari kearah ruang tamu miliknya

"Ya ampun.. Bisa yah, kalau gini mulu bisa-bisa beli hp baru" gumam Tata sambil mencabut charger dan mulai menyalakan telpon miliknya.

Awalnya apartment tersebut sunyi, sepi dan damai. Tapi setelah dia menyalakan wifi, telpon miliknya mulai berbunyi. Begitu banyak pesan masuk dari berbagai akun media sosial miliknya.
Pemberitahuan Instagram bahkan berhasil memenuhi layar telpon tersebut.

Karena penasaran, akhirnya dia membuka Instagram lebih dulu. Dan sepertinya, keputusannya salah besar.. Karena apa yang ia lakukan sekarang berhasil membuat segala emosi berkumpul menjadi satu.

"apa.. Yang.. BOCAH SI*ALAN!!!!!" teriak Tata

Disisi lain, Dareen yang tengah mendengarkan musik instrumen tengah tersenyum bahagia. Tidak.. Bukan karena musik tersebut, tapi karena kehebohan yang dia ciptakan semalam masih menjadi Trending satu pencarian sampai sekarang..

***

'oh ya ampun.. Kami terus menghubungimu sejak 4 jam yang lalu.. Lo kemana ajah!!' ucap Bianca dari ujung telfon

'lo sedang menghindari fans Dareen yang barbar itu?' timpal Amanda

'tidak, dia pasti sedang menenangkan diri' balas Alexa.

Mereka tengah melakukan video call, tapi hanya Tata yang tidak memunculkan wajahnya karena wanita itu sekarang tengah bersembunyi didalam selimut miliknya

'lo tau, restoran kita terus saja kedatangan berbagai jenis perempuan yang penasaran banget pengen liat lo?'

lagi.. Tak ada sahutan dari wanita yang masih setia bersembunyi di dalam selimut. Membuat baik Alexa dan Amanda tertawa karena raut wajah Bianca yang tak tertolong lagi

'makasih tembok' timpal Bianca lagi

'lo kenapa sih, Ta.. Ada masalah yah ngomong' kali ini Amanda mencoba untuk membuat Tata berbicara. Dan sepertinya berhasil, terbukti dari kepala wanita itu yang mulai mengembul keluar dari selimut.

"si Dareen punya penyakit apa sih?" Amanda mengerutkan kening bingung

'dia sehat kok'

'ya ampun Amanda.. Bukan itu maksud sahabat kita' timpal Bianca

'emang apa yang udah anak itu perbuat sama lo sih Ta?'

Tata hanya memincingkan matanya, menatap Bianca yang menunjukan ekspresi geli setelah melontarkan pertanyaan tadi

"berhentilah sebelum aku benar-benar memecatmu" Bianca tertawa keras mendengar ancaman Tata

'oke.. Serius. Selain tidur bersama, foto dan pengakuan dari Dareen.. Apalagi yang di perbuat oleh Anak itu?'
Tata berdecak sebal,

"aku benar-benar ingin membunuhmu, Bianca!"

Hahaha

Setelahnya panggilan video tersebut diakhiri oleh Bianca, Tata yang melihat itu hanya bisa mendumel kesal.

***

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang