I Love You, My Husband

528 14 0
                                    

Selamat membaca

***

“silahkan tuan dan nyonya” setelah sampai di restoran, keduanya segera di arahkan oleh pelayan menuju meja yang posisinya sangat dekat dengan jalur menuju tempat lamaran akan diadakan.

“dekorasinya, apa akan ada lamaran?” sang pelayan yang mengerti perkataan Tata karena wanita itu berucap menggunakan bahasa inggris, segera menoleh kearah Dareen

“oh.. itu.. iya. Sepertinya. Saya kurang tau juga nyonya. Silahkan pilih menu makanan apa yang anda inginkan” ucap pelayan kembali mencoba mengalihkan perhatian Tata

“aku belum mau makan, jadi jus jeruk ajah yah satu. Kamu Dareen, mau apa?”

“samakan saja” ucap Dareen lalu kembali fokus ke handphonenya

“untuk sekarang, kami pesan jus jeruk ajah mbak. Dua”

“baik, segera saya antarkan” Tata mengangguk. Sepeninggalan pelayan, Tata kembali mengarahkan fokusnya kearah dekorasi cantik yang dari sejak memasuki area restoran ini, berhasil menarik perhatian

“beruntung sekali wanita yang akan di lamar di tempat ini nanti” Dareen segera menoleh kearah Tata

“kau ingin juga?”

“hah?”

“ingin di lamar juga?”

Tata tertawa “tidak.. tentu saja tidak. Kita sudah resmi suami dan istri. Tidak perlu hal seperti ini lagi”

“oh..” jawaban Dareen yang terdengar seperti masa bodo itu entah mengapa mengusik Tata. Wanita itu merasakan emosi yang entah apa.. tumben.. dia bahkan ingin menangis sekarang. Mengalihkan tatapannya kearah laut, sebisa mungkin wanita itu menahan laju air matanya

“aku ingin ke toilet” Ucap Dareen, Tata yang melihat tingkah pria itu yang berubah.. benar-benar mempengaruhi moodnya. Air mata wanita itu jatuh dengan sendirinya.

Wanita itu menatap jari-jari tangannya, dan perkataan pria bernama Drian tentang wanita itu yang tidak mengenakan cincin kembali memperburuk moodnya

Tidak ingin menjadi pusat perhatian, wanita itu memilih sedikit menjauh. Kakinya melangkah menuju dekorasi yang berada di ujung restoran. Menyeka air matanya, lalu mengatur nafasnya dengan tenang

“ada apa denganmu Ta. Fokuslah ke sunset yang cantik didepan sana” monolognya “cantik sekali” bisiknya lagi

“yah.. sangat cantik” Tata tertegun.

Wanita itu dengan spontan menoleh kebelakang, dan saat menemukan keberadaan Dareen.. Tata langsung membekap mulutnya. Syok.. bukan karena keberadaan sang suami, tetapi karena posisi Dareen tengah berjongkok dengan gaya khas seorang pria yang hendak melamar kekasihnya

“oh.. no”

“yes” Dareen mengeluarkan kotak cincin dari saku celana miliknya, membuka kotak tersebut yang kemudian mengarahkannya pada Tata

"apa yang kau lakukan?"

"menurutmu?"

"jadi.. Kau yang sudah mengatur semua ini?" Dareen tersenyum

"siapa lagi?" Tata yang mendapat balasan itu tanpa sadar memukul bahu Dareen yang berada lebih rendah darinya mengingat posisi pria itu sekarang

"aku fikir dekorasi ini punya orang lain" Dareen menatap lembut sang istri, pria itu menggeleng pelan seakan memerintahkan sang istri untuk tidak menangis

"ini untukmu sayang.. Jangan menangis"

"aku tidak menangis" jawab Tata cepat dengan suara bergetar

"kau menangis sayang.. Ya Tuhan.. Aku tidak bermaksud membuatmu menangis" Dareen meraih kedua tangan istrinya mendekat untuk ia kecup

"ini air mata bahagia" walau mengatakan dengan penuh senyuman, tapi bulir air mata Tata tidak dapat ia bendung.

Tatapan Dareen makin sendu “maaf.. mungkin ini sudah sangat terlambat, sayang.. tapi, aku ingin tetap memberikan momen bahagia ini padamu.. sama seperti yang lain. Terimakasih sudah menerimaku sebagai suamimu, kau berhasil mewujudkan mimpi terbesarku yaitu.. memilikimu seutuhnya. Sekarang, izinkan suamimu ini, meminta kembali padamu. Maukah kau menjadi teman hidupku hingga tua nanti? Hingga maut memisahkan kita, sayang?”

Air mata Tata makin membanjiri pipinya “yes” Dareen tersenyum sumringah. “terimakasih” pria itu segera menyematkan cincin pada jari manis sang istri setelah itu memberikan kecupan di keningnya sangat lama

“i love you”

“i love you too... my husband”

“aku tau.. aku selalu tau, sayang”

tamat

***

End?
Tapi nggak end..
Masih ada extra part
Masih banyak konflik yang belum selesai
Mimin rencana selesaiin di sana ajah

Makasih udah baca karya aku sampai sejauh ini yaaaahh..
Sayang kalian banyak-banyak

Jangan lupa Tungguin extra part..
See you guys

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang