Fakta Hidup Renata

236 15 0
                                    

Sudah seminggu, tranding topik twitter akhirnya berubah. Membutuhkan waktu seminggu untuk meredahkan kegemparan yang di lakukan oleh seorang Dareen.

Ngomong-ngomong tentang Dareen, pria itu sudah beberapa hari menyendiri di Villa pribadinya di pulau Deefka.

Dia bahakan tidak mengizinkan siapapun untuk masuk ke villa itu selain pelayan yang membersihkan. Pria itu seperti sengaja menutup diri.

brakkk

Dareen yang tengah tidur diatas kasur kamarnya, terkesiap mendengar dobrakan pintu.

“ya ampun, nih bocah... udah tidur berapa tahun lo? Lagi nunggu putri mana buat bangunin pangeran yang hobinya molor kayak lo?” Dareen mengerang, apalagi mendapati cahaya terang dari gorden yang dibuka lebar. Belum lagi, suara cempreng milik Amanda.

Ingin mengusir wanita itu,, tapi takut kakak sepupunya marah. Nasib jadi bungsu

“cepat bangun, kak Aludra udah masak. Kita sarapan rame-rame” bukannya bangun, Dareen kembali menarik selimut. Menutupi kepalanya.

“ini anak.. kita itu harus ngisi tenaga dulu buat ceritain kisah Tata,memperbaiki hubungan lo sama dia dan.. menyusun rencana agar kalian bisa bersama” Dareen bergeming “gue bahkan bakal cerita tentang trauma Tata dan hubungan sahabat gue dengan keluarganya yang nggak harmonis bahkan bisa di katakan kacau balau”

Kali ini Dareen menunjukkan pergerakan, pria itu menarik selimut yang menutupi wajahnya lalu menatap malas pada Amanda “gue udah nggak peduli”

Amanda hanya tertawa “yakin? Lo bakal nyesel sih nolak kebaikan gue hari ini”

“ck... brengs*k” Tawa Amanda memenuhi kamar Dareen, apalagi saat melihat pria itu melangkah dengan sedikit buru-buru kearah kamar mandi.

“kasian banget si bucin, udah di tampar, dimaki-maki bahkan ditolak.. tetep ajah cinta”

“gue denger yah kak” teriak Dareen dari dalam kamar mandi. Amanda kembali tertawa, wanita itu menatap kearah pintu dan tersenyum, saat melihat keberadaan Edward disana.

***

“nih.. makan dulu” Dareen menatap Amanda kesal. Bagaimana tidak, dari tadi wanita itu terus saja mengulur waktu. Bahkan sarapan sudah berlalu hampir setengah jam yang lalu, tapi pembahasan yang sudah dijanjikan oleh calon kakak ipar nya belum juga ditepati

“kapan lo bakal cerita sih kak, lumutan nih gue nunggu” Sasa tersenyum, setelah meletakkan beberapa potongan buah segar dia dan Amanda segera duduk bersama di samping pasangan masing-masing

“baiklah, sepertinya adik kita ini udah sangat amat penasaran” ungkap Sasa, Ken disampingnya tersenyum.

“nih.. panggilan video dengan Bianca baru ajah terhubung. Salahkan dia ajah, karena menunggu wanita itu aktif seperti menunggu jodoh lo yang nggak nampak-nampak” jelas Amanda sambil meletakkan laptop dihadapan dirinya dan Dareen. Walaupun duduk di sofa yang berbeda, jarak mereka berdua tidak lah jauh

sorry yah guys, bos gue dalam mood yang nggak baik banget. Beberapa hari ini selalu melakukan kesalahan di dapur. Jadi kami semua harus ekstra menjaga dia” Amanda mengangguk. Sedangkan Dareen hanya menatap seadanya kearah layar lalu melanjutkan mengunya potongan buah segar

“jadi, kita mulai dari mana?”

masa kecil Tata ajah deh, biar gue yang ngedongeng yah” Amanda kembali mengangguk, Bianca mulai bercerita

Tata dari SD udah tinggal bareng ayahnya. Maksud gue, orang tua dia cerai waktu Tata duduk di bangku kelas 3 SD”

“Ya ampun” Sasa spontan mengatakan kata itu. Ken yang mendengarnya langsung menarik bahu sang istri untuk bersandar padanya. Mereka berdua terlahir di keluarga yang lengkap dan harmonis. Mendengar kisah itu membuat mereka sedih.

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang