Sama-sama Keras Kepala

261 11 0
                                    

"ck sial.." Bianca menatap kearah Tata saat wanita itu baru saja mengantar pelanggan terakhir meninggalkan restoran mereka. Sudah sore menjelang malam, saatnya mereka tutup.

"ada apa" ucap Bianca sambil berjalan kearah Tata dengan melepas kancing terbatas bajunya.

"tim majalah muda berkarya nggak ngizinin aku absen malam penghargaan nanti" Bianca menoleh kearah laptop Tata yang menunjukkan email balasan dari majalah yang di maksud oleh Tata
Sedangkan kariawan yang lain, tengah membersihkan ruangan, mengelap meja dan mengatur kursi. Bersiap untuk tutup. Mereka sesekali tertawa mendengar perkataan sang bos.

"Sepertinya Chef benar-benar berjodoh deh dengan Prince Dareen, hihi" ucap salah satu pekerja Bianca ikut tersenyum
"alasannya apaan emang?"

"voting aku terbanyak, hanya beberapa persen diatas Amanda" Bianca terlihat berfikir

"gampang sih kalau gitu, lo hanya perlu perintahin fans lo buat nggak usah vote lagi" Tata menatap malas Bianca

"kamu pikir bisa?"

"nggak! Hahah"

"ck.."

"udah deh, emang udah berjodoh. Nggak akan bisa lari kemana. Iya nggak Hahah"

Hampir seluruh kariawan membenarkan perkataan Bianca, Tata hanya bisa kembali pusing dengan kemungkinan apa saja yang akan terjadi.

Tring

Tawa mereka terhenti saat seorang pria tinggi masuk kedalam restoran, pria itu terlihat menatap kesegala penjuru ruangan restoran dan saat tatapannya bertemu dengan Bianca, pria itu tersenyum

"hi Joe, lo udah datang?" pria itu, Joe salah satu teman Dareen mengangguk dan tersenyum lalu berjalan mendekati Bianca.

"Ta.. Karena jemputan gue udah datang, gue pulang duluan yah. Bye"

"eh.. Bianca.. Hei!"

Teriakan Tata tidak didengar oleh keduanya lagi, wanita itu kembali pusing. Ada hubungan apa antara Bianca dan Joe?

***

Pengumuman voting muda berkarya sudah di tutup, email berupa undangan untuk menghadiri acara malam penghargaan pun sudah di kirim pada masing-masing nominasi. Tata yang mendapat email dari perusahaan tersebut tak hentinya menghembuskan nafas berat.

"lo di undang? Joe juga dapat undangan, karena Mister X. Dan untungnya, dia minta gue buat temanin dia malam nanti"

"benarkah? " Bianca mengangguk semangat.

"lo udah milih gaun nggak?" Bianca kembali bertanya dengan semangat

"belum" balas Tata malas, walau begitu tangannya yang tengah menyiapkan sandwich terus bekerja.

"bagus.. Soalnya Amanda bilang bakal datang nanti siang, dia juga udah siapin gaun buat kita"

"Amanda?"

"yap.. Dia dapat nominasi di bidang Aktris terfavorit"

"jadi kita bertiga bakal datang bersama?" Bianca menggeleng

"lebih tepatnya gue sama Joe, Amanda sama kak Ed"

"apa! Jadi, aku bakal sendiri disana nanti?" sambar Tata cepat

"nggak.. Disana banyak orang Ta. Tapi pas jalan di karpet merah sih kayaknya.. iya, lo bakal jalan sendiri" Tata kembali menghembuskan nafasnya berat.

"terserahlah"

,***

Sore hari

Amanda menepati janjinya, wanita itu datang membawa dua gaun untuk kedua sahabatnya. Gaun Bianca berwarna hijau tua dengan model sedikit mengembang, terlihat anggun. Dia sengaja meminta warna tersebut, karena jas yang Joe kenakan memiliki warna yang sama

Sedangkan untuk gaun Tata sendiri, berwarna silver dengan bentuk pas badan, bagian dalamnya menggunakan kain yang benar-benar membentuk lekuk tubuh Tata, kain tersebut hanya menutupi paha 20 centi dari atas lutut. Walaupun terlihat sedikit terbuka, tapi kain tersebut dilapisi Dengan payet transparan berwarna senada dari pinggang sampai menutupi kakinya.

"oh lihatlah, lo sangat cantik dengan gaun ini" puji Amanda

"tentu saja, aku harus menyaingi banyak publik figure disana" timpal Tata sambil menatap pantulannya di cermin. Tak lama, Bianca datang dan sudah menggunakan gaun berwarna hijau tadi, keduanya mengalihkan fokus kearahnya.

"aku tidak tau kalau gaunnya sedikit longgar, ayo kita kedalam" Amanda menarik Bianca masuk kedalam ruang ganti tak lupa wanita itu memanggil lilis dan salah satu perancang busana pribadinya ikut masuk untuk memperbaiki gaun Bianca.

Drrrtt

Tata menatap Handphone nya yang bergetar tanda telpon masuk, senyumnya langsung hilang saat melihat nama Dareen tertera di layar handphone tersebut.

Sebelum mengangkat telpon, Tata terlebih dahulu menghembuskan nafas berat, seperti biasa. Pria itu akan menyerap seluruh energi positifnya nanti.

"Hallo"

"oh HI.. Kau sangat lama mengangkat telpon ku"
jawab Dareen di ujung sana.

"ada apa?"

"Sepertinya kau terdengar agak ketus, semua baik-baik saja kan?"

"yah.. Semua baik-baik saja sampai kau menghubungiku. Ada apa?"

"ck.. Bercandamu tidak lucu, kakak ku sayang"

"tolong langsung ke intinya, Dareen"

"haha.. Baik baik. Malam ini, di karpet merah nanti. Aku tidak memiliki siapa siapa untuk berjalan di sampingku, aku tebak kau pun tak jauh berbeda kan?"

"lalu?"

"ayo berjalan bersama"

"tidak"
tolak Tata tanpa berfikir dua kali

"why?"
balas Dareen tak mau kalah

"jangan lupakan fakta bahwa aku ingin menghindarimu, Dareen"

"ah.. Benar juga. Tapi, tidak ada salahnya kan untuk satu malam saja kita lupakan kekesalan mu pada ku? Ayolah, aku tidak ingin terlihat kasihan karena berjalan sendiri nanti"
rengek pria itu, Tata hanya menggeleng lemah. Tidak habis pikir dengan pria berumur 24 tahun itu

"ajaklah orang lain"

"aku tidak suka orang lain"

"ck.. Kalau begitu ajaklah orang yang kau suka"

"aku sudah melakukannya sekarang, Ayolah.. Yah.. Yah.."

"merengeklah sesukamu"

Bip

"ck.. Menyebalkan"

"siapa yang menyebalkan?" Tata segera menatap Amanda yang baru saja keluar dari ruang ganti pakaian.

"ada.. Bagaimana dengan gaun Bianca?"

"aman, dia bisa mengenakannya nanti" Tata mengangguk, tak lama beberapa penata rias Manda masuk kedalam ruangan untuk merias ketiganya.

***

Baru update lagi
Soalnya belakangan ini, sibuk banget..
Ini aku up double buat ganti kemarin kemarin nggak up yah
Tetap pantengin karya aku
Makasih

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang