Nyaman

304 12 0
                                    

Typo dimana-mana yah guys

***

Setelah Tata meminum obat, Dareen segera membantu wanita itu untuk kembali tidur.

“kamu bakal balik?” Dareen menghentikan pergerakannya yang hendak berdiri meninggalkan wanita itu. dia harus merapihkan kekacauan didapur, jangan lupakan sisa bubur yang masih berada di dalam panci.

“nggak. Aku berencana tinggal disini” Tata kembali tersenyum.

“kamu bisa tidur di kamar tamu, kamarnya bersih kok” Dareen menggeleng, membuat Tata bingung

“aku berencana tidur di situ” tunjuknya pada sisi kanan kasur Tata “sepertinya lebih nyaman” Tata menggeleng, tapi senyum wanita itu tidak hilang
“buat dirimu nyaman” Dareen tertegun, sedangkan Tata.. wanita itu sudah tak sadarkan diri karena efek obat. Setelah memporak-porandakan hati Dareen, ia tertidur tanpa bertanggung jawab

***

Keesokan harinya, Tata terbangun dengan perasaan yang lumayan membaik. Menoleh ke arah kanan kasurnya, tidak ada Dareen disana. Tapi, sisi kasur itu terlihat sedikit berantakkan.

“sepertinya dia membuat dirinya benar-benar nyaman” gumam Tata dengan senyum yang sama seperti semalam

praaannggg

Tata menatap pintu kamar saat mendengar benda jatuh dari luar. Dareen kah? Sedang apa pria itu. dengan tenaga yang masih cukup lemah, Tata mulai bangun dari kasur. Melangkah dengan pelan kearah pintu.

Saat langkahnya sampai di dapur miliknya, pemandangan yang tidak asing dimana Dareen tengah berkutat dengan alat masak serta dapur yang sangat amat berantakan

“masak apa”

“astaga!!!” Dareen kaget, bukan karena suara Tata. Tapi karena wanita itu sudah berdiri disampingnya, bahkan tanpa suara sedikitpun. Apa wanita itu melayang tadi?

“kamu kenapa udah disini ajah? Udah mendingan?” Dareen memeriksa kening Tata apakah masih panas atau tidak. Tapi, wanita itu sepertinya sudah agak mendingan

“udah sehat kok. aku udah biasa gini. Sakitnya nggak lama, kalau kelelahan istirahat sebentar langsung sembuh”

“syukur kalau gitu. Sekarang duduk di meja makan yah, sarapan bentar lagi jadi” Tata mengintip ke belakang pria itu. pancake.

“aku mau masakin kamu bubur, tapi takut salah lagi. Jadi, aku memutuskan untuk memasak sesuai keahlianku sendiri. 3 menit lagi jadi..” Tata mengangguk, wanita itu hendak berbalik dan kembali berjalan kearah meja makan. Tapi, Dareen yang merasa kasihan memilih mengangkat wanita itu.

“apa yang kau lakukan?” Dareen tersenyum “membantumu, tentu saja” jawab Dareen tanpa menghiraukan tatapan syok Tata.

***

Dareen tak henti tersenyum melihat Tata yang tengah lahap menyantap pancake buatannya, pria itu sepertinya sudah belajar dengan baik atas insiden semalam.

“enak banget yah?” Tata mengangguk semangat. “kalau gitu, habiskan”

drrttt

Tata menatap kearah handphone Dareen yang tengah menunjukan nama perempuan asing, pria itu dengan cepat mematikan panggilan lalu menjauhkan handphone miliknya agar tidak mengganggu.

Tata sebetulnya sangat penasaran, tapi segala pertanyaan di otaknya tidak bisa ia utarakan dengan bebas. Itu privasi Dareen

Lagi dan lagi, handphone pria itu bergetar

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang