Insiden

260 10 0
                                    

Bianca menatap syok kearah televisi resto yang tengah menampilkan berita empat orang pria tengah di kawal oleh beberapa polisi, bukan hanya itu keempatnya juga mengenakan pakaian oranye yang sama.

"pantas saja, mulut mereka kurang ajar semua. Ternyata pecandu narkoba?" Adrian menatap sahabat sang bos sekilas sebelum kembali mengalihkan tatapannya kearah televisi dan mengangguk.

Para pekerja lain pun melakukan hal yang sama

Kling...

Semua orang yang tengah fokus menonton televisi dengan kompak menoleh kearah pintu yang baru saja di buka

"Tata!!" teriak Bianca. Wanita itu dengan cepat berlari kearah sang sahabat, lalu memeluknya. Pekerja perempuan lain melakukan hal yang sama.

"lo janji bakal pergi 3 hari, tapi ini udah seminggu. Tega banget!" Tata terkekeh

"pemandangannya terlalu cantik untuk di tinggalkan begitu cepat" ucap tata dengan senyum merekah. Melihat itu baik Bianca dan pekerja lainnya, ikut tersenyum legah karena sang boh terlihat baik-baik saja

"oke.. Sebentar lagi waktunya kita akan berperang, bersiaplah teman-teman"

"baik, Chef!!"

***

Keesokan harinya, Tata kembali memulai aktivitas mereviuw makanan di salah satu rumah makan ternama yang berada tak jauh dari resto miliknya.

Jam makan siang cukup ramai, membuat Tata lebih memilih makan di meja yang terletak disudut dekat jendela.

Setelah makanannya tersaji, dia mulai menyicip satu persatu makanan tersebut tak lupa menuliskan catatan di sebuah buku. Menghiraukan situasi bising sekitarnya.

"oh jadi ini?" Tata yang merasa seorang wanita tengah berbicara dengannya, mendongak. Bukan hanya satu.. Ada sekitar 5 wanita asing dengan tubuh tinggi, wajah cantik, rambut panjang serta style yang bisa dikatakan cukup wow. Dengan melihatnya saja, Tata yakin mereka bukan orang biasa.

"maaf.."

"apa yang dilihat Dareen dari lo?" Tata mengangkat alis bingung

"apa yang.."

Plaaakk

Tata terbelak, begitu pula wanita yang berbicara pertama kali dengan Tata tadi.

"lo lama.. Nggak usah basa basi, langsung hajar ajah. Lo terlalu lembek, Marissa" Tata menatap tajam kelima wanita yang tengah mencari masalah padanya itu.

"apa maksud kalian? Datang langsung main tampar, saya buat salah apa. Hah?!?" wanita bernama Marissa menarik tangan teman yang sudah menampar Tata. Lalu maju, walau sedikit takut dengan tatapan Tata, wanita bernama Marissa itu tetap menunjukkan tatapan mengintimidasi membuat Tata memutar matanya malas.

Dia tau, sangat tau.. Wanita didepannya sedang tertekan dan sedikit gemetar takut mungkin.

Menatap sekilas pada penampilan Tata "Dareen bener-bener udah buta deh kayaknya.. Gara-gara cewek kayak lo, dia berubah acuh ke gue. Lo seorang chef kan? Lo pasti udah jampi-jampi pacar gue kan. Ngaku lo!"

Tata Muak dengan drama ini, ditambah lagi dia tidak ingin menjadi bahan tontonan seluruh pengunjung restoran.

Tanpa menghiraukan 5 wanita didepannya, dia segera meraih tas tak jauh dari tempatnya berdiri untuk segera menghubungi Dareen

Tapi, wanita bernama Marissa itu sepertinya salah paham dengan tindakannya. Karena mereka berfikir, Tata akan kabur Marissa menjegal salah satu tangan Tata membuat tas beserta isinya terjatuh dan berhamburan di lantai.
Beberapa teman wanita itu bahkan menendang dan menginjak lipstik, bedak dan handphone miliknya.

"kita belum selesai, Bi*th!!" Seru wanita disebelah Marissa sinis
Beberapa pengunjung restoran, mulai mengabadikan tingkah mereka. Bahkan ada yang melakukan live streaming di akun Instagram pribadinya.

"saya peringatkan, jauhkan kaki anda dari handphone saya.. Sekarang juga" tunjuk Tata pada salah satu wanita yang masih setia menginjak handphone nya dengan tajam

Wanita itu tak mengindahkan perkataan Tata, bahkan tambah menginjak handphone tersebut hingga bunyi pecahan kaca terdengar lebih keras

"lo pikir siapa? berani merintah gue" Marissa dan ke empat sahabatnya tertawa

"ini peringatan dari gue, jangan dekat-deket ama pacar gue lagi. Atau.. Lo, bakal dapat yang lebih parah dari ini"

Setelah Marissa mengatakan hal itu, ia berbalik hendak pergi. Bahkan para sahabatnya tak tinggal diam, sebelum berbalik ada yang menumpahkan jus keatas meja, membuang makanan ke lantai dan membuat berantakan meja wanita tersebut.

"pertunjukkan yang sangat menarik, girls!" Tata, Marissa dan ke 4 wanita tersebut menoleh ke sumber suara. Mereka dengan kompak menunjukkan tatapan tegang dan tajam. Tentu saja, hanya Tata yang menatap tajam kearah dua pria yang baru saja datang itu.

"Dareen.."

Dareen mengeraskan rahang nya saat melihat kekacauan yang terjadi, sedangkan Joe. Pria yang beberapa menit lalu memperlihatkan live streaming yang dia dapat dari salah satu fans segera menunjukkan pada Dareen.
Pria itu tidak berfikir dua kali, langsung bengendarai mobilnya untuk segera datang ke resto ini

"kalian dalam masalah, girls!!" ucap Joe lagi, sambil terkekeh sinis

"Dareen.. Aku.."

"Dareen, Marissa tak salah.. Kami.."

"Minggir" salah satu teman Marissa yang tadi menginjak handphone Tata, terdiam.. Punggungnya tiba-tiba dingin mendengar nada rendah Dareen.
Pria itu melangkahkan kakinya mendekat, semakin dekat membuat Marissa gemetar ketakutan melihat tatapan tajam dari pria itu

"Dareen.. Apa yang kau lihat, tidak seperti.." pria itu tak menggubris, bahkan melewatinya begitu saja

"Tata.. Maaf.."

Plaaakkk

Semua orang kaget, Joe bahkan meringis melihat betapa keras tamparan Tata di pipi sahabatnya

"kemarin para pria tak tau diri, sekarang.. Wanita-wanita kurang kerjaan. Besok, siapa lagi yang akan datang menemuiku?" desis Tata yang hanya dapat didengar oleh keduanya beserta Joe dan Marissa serta keempat sahabatnya.

"aku sudah mengatakan, berhenti.. Cukup membuat masalah.. Tapi, kau tidak pernah mengindahkan perkataanku. Sebetulnya, maumu apa!?" bisik Tata lagi.

Dareen yang pipi kirinya terasa panas, menatap sendu ke wajah Tata. Dia tak marah, apalagi saat melihat bekas tamparan di pipi wanita itu. Dia berhak mendapat tamparan ini..

"maafkan aku" Dareen hendak menarik tangan Tata "Ta.." wanita itu langsung menghindar.

"mulai sekarang, apapun yang dilakukan oleh fans, mantan, sahabat ataupun pacar mu padaku. Aku akan melakukan hal yang sama padamu. Mengirim tikus mati, membunuh hewan kesayanganmu, menampar, bahkan.." Tata menarik Handphone Dareen lalu melemparkannya ke lantai, setelah itu menginjaknya dengan keras

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang