Penasaran?

2.8K 54 0
                                    


Tiiinggg

Seorang pria yang tengah fokus merapihkan tatanan rambut didepan cermin besar, menoleh kearah nakas dekat tempat tidur king size miliknya setelah mendengar notif pesan masuk. Dia sempat mengerutkan kening bingung, sebelum langkah kaki panjang itu melangkah mendekati bendah pipih berharga jutaan yang tergelatak menampakkan tiga boba besar di salah satu sudut. Dengan pelan pria itu mengecek handphone itu, sebelum senyum menawan yang dapat membuat kaum Hawa meleleh terpatrih dengan indah diwajah tampannya.

Obrolan Room

(Mister X Squad)

“gue dapat bocoran, bintang tamu acara kita nanti adalah kakak ipar Dareen” Harry

“serius? Yang mana?” Bian

“siapa? Aludra?” Ikbal

“atau Sasa? Apa mungkin Arash?” Joe

“si Ikbal ngawur banget, ya kali istri Crazy Rich Kalimantan bakal main di acara kita.. kurang uang apa?” Lidya

“wkwkwk.. gue setuju ama Lidya, nggak mungkin Aludra sih” Navy

“Sasa dan Arash juga nggak mungkin” Kinn

“trus siapa? Heh... Dareen, muncul lo.. klarifikasi dulu” Lidya

“buat apa sih, nanti juga bakal ketemu langsung”

“tuh orangnya muncul..” Iyan

“sebut aja kali, susah amat...” Ikbal

“iya loh.. tinggal sebut siapa” Kinn

“masalahnya, gue juga belom tau orang yang kalian maksud” Dareen

“wah.. si Dareen ajah nggak tau, mana nih pelaku penyebar Hoax. @Harry keluar lo!” Lidya

“gawat.. si Lidya mulai keluar tuh aslinya, kabur guys..” Ikbal

“selamatkan diri masing-masing!!” Navy

“hahahah...” Om Baim

“umur mereka jauh diatas gue, tapi kelakuan kayak anak kecil. Heran..” gumam Dareen setelah membaca chat dari para seniornya di acara Mister X

Tok.. tok... tok..

“Tuan Dareen, mobil udah siap tuan” Dareen, mengalihkan tatapannya kearah pintu kamar yang baru saja diketuk oleh bibi pengasuh yang bertugas membersihkan apartemen serta memasak dan mencuci pakaiannya.

“iya Bi.. 3 menit lagi...”

Setelah mengatakan itu, dia bergegas mengambil tas selempang kecil serta handphone dan segera keluar dari kamar. Dilantai satu apartemen miliknya, sudah terlihat bibi pengasuh tengah menggenggam kotak bekal sarapan serta botol minum. Dareen kembali tersenyum.

“hari ini jadwalku hanya meeting bentar, Bi.. Mang Reno nggak bakal ikut, jadi kalian bisa pulang ke Bandung lebih cepat” jelas Dareen mengambil alih kotak bekal serta botol minuman

“nggak usah Tuan Dareen, Reno ikut tuan ajah dulu setelah urusan Tuan Dareen selesai, baru deh kita berangkat ke Bandung”

“nggak papa Bi, lagian aku udah beritahu Mang Reno kok. Mending bibi siap-siap ajah gih..”

“tapi Tuan..”

“udah.. Bi.. siap-siap sana. Salam yah untuk keluarga Bibi di Bandung” Bi Yati, wanita paruh baya yang menjadi saksi perkembangan Dareen dari kecil lebih tepatnya setelah kedua orang tua sang Tuan muda meninggal hingga pria itu sedewasa sekarang hanya tersenyum lembut menyikapi sikap baik hati pria itu.

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang