Mengagumi

685 20 0
                                    

Dareen tidak menghiraukan teriakan Amanda, lelaki itu terus berlari dan saat tubuh tinggi Tata terlihat dia mulai memelankan langkahnya.

"Eh.. Dareen.. Ngapain?"

"kak Amanda nyuruh aku buat anterin kamu sampai bawah, takut ilang katanya" bohong Dareen. walau sedikit bingung, Tata hanya mengangguk dan memilih mengizinkan Dareen mengantarnya.

Ting...

Pintu lift terbuka, lagi dan lagi.. Tata terlihat menghela nafas karena orang didalam lift tersebut.

"oh.. Kita bertemu lagi.."

"Chef Renata.. Lama nggak bertemu yah" ucap wanita disamping Jeremi ramah.

"Iya.. Udah sangat lama, mbak"

"masuk-masuk.. Kami juga mau turun kebawah, mau keluar cari cemilan malam"

Tata mengangguk dan memilih masuk lebih dulu kedalam lift diikuti Dareen dibelakangnya

"gimana kabar Ta? Kapan nih nyusul kita? Jomblo mulu perasaan, nggak takut apa jadi perawan tua? Haha" ucap wanita itu lagi. Tata sudah menduga, pertanyaan keramat itu akan keluar dari mulut wanita ular dibelakangnya.

"nggak mbak. Aku masih 27 kok, masih terbilang cukup muda"

"itu udah nggak muda lagi Ta, umur 27 itu harusnya sih udah punya 3 orang anak" Tata memutar matanya malas.

"mbak sendiri.. Apa mbak nggak takut, di umur 30 tahun belum juga memiliki anak?"

"apa kau bilang?"

Ting..

"saya duluan yah mbak"

Dareen mengikuti langkah lebar Tata, setelah cukup jauh dari kedua pengganggu.. Tawa pria itu tidak dapat dia tahan lagi.

"haha.. Kau lihat wajahnya? Aku dapat bertaruh, Dia sangat kesal sekarang"

"hah.. Tuhan.. Aku tau, aku akan sangat berdosa setelah ini karena baru saja menghina ciptaanmu" tawa Dareen lenyap, digantikan dengan ekspresi terpesona. Dengan pelan pria itu mengusap kepala Tata..

"tuhan tau, mana orang baik dan mana yang tidak baik Ta. Aku yakin, Tuhan tidak akan menghukum mu" Tata terpaku, sedikit rasa nyaman memenuhi hatinya saat mendapat usapan serta senyuman lembut dari Dareen.

Tata mengerjab pelan, seakan sadar dengan situasi yang ada wanita itu tertawa canggung dan secara perlahan melepaskan tangan Dareen dari atas kepalanya

."haha.. Mungkin kau benar" Dareen tersenyum.

"oh ya.. Dimana Kau memarkirkan mobilmu?" Tata menatap kesegala arah, dia lupa dimana memarkirkan mobilnya tadi.

"wah aku lupa.. Wait yah.." dia mengambil kunci, mengangkat tangan dan menekan tombol kunci mobil. Terlihat mobil diujung penginapan tersebut terlihat menyala.

"aku tidak sadar memarkirkan mobilku sejauh itu"

"berikan kuncimu, akan aku ambilkan" seperti tersihir, Tata memberikan kunci mobil kesayangannya itu dengan santai. Setelah menerima kunci, Dareen segera berlari kearah mobil Tata. Menyalakan, lalu mundur dan dengan pelan berhenti tepat didepan Tata.

Dareen dengan cepat keluar dari mobil, Tata yang hendak mengucapkan terimakasih terhenti saat Dareen dengan santainya membuka pintu depan samping kemudi mobilnya.

"apa yang.."

"naik.. Aku antar ke Jakarta" Tata mengerjab.

"mm.. Aku rasa itu tidak perlu, Dareen.. Aku bisa sendiri lagi pula jarak dari sini ke jakarta tidaklah jauh"

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang