Villa Privat Island 'Deefka'

259 13 0
                                    

Keesokan harinya

Pagi sekali, Bianca sudah menyambangi apartemen Tata. Membangunkan wanita itu dan memintanya untuk segera bersiap. Semalam dia meminta agar wanita itu menutup resto sampai hari minggu, karena Edward tunangan sahabat mereka Amanda hendak mengadakan acara di Deefka Island.

Tata sempat bingung, karena baru pertama mendengar nama pulau itu. Dia bahkan sangat kelimpungan mencari passport.

“lo cari apa lagi sih Ta?”

“bentar, passport aku dari kemarin nggak keliatan, Bi.. pusing deh” bukannya marah karena Jo sudah lama menunggu mereka di bawah, wanita itu hanya tertawa mendengar penjelasan Tata

“kamu tertawa?”

Bianca menggeleng, menarik wanit itu keluar dari Apartemen “percaya deh, lo nggak bakal butuhin benda itu, ayo ... kita udah sangat telat ini”

Butuh beberapa menit, sampai di wilayah selatan kota. Tata dari sejak tadi tak berhenti bertanya, karena semakin meninggalkan kota dan masuk ke wilayah selatan, semakin sedikit perumahan yang mereka lewati

“kita mau kemana sih? Ini jalannya udah masuk hutan ajah. Aku takut loh ini” Bianca kembali tertawa. Sedangkan Jo menggeleng, pria itu walau baru pertama akan menyebrang ke pulau pribadi milik keluarga Dareen, tapi dia sudah sering melalui jalan ini untuk mengantar sahabatnya itu

“nanti lo juga bakal tau lah” Tata berdecak kesal, tapi kekesalannya tidak bertahan lama karena matanya segera menemukan pemandangan landasan helly tak jauh dari jalan yang tengah mereka lewati.

“loh.. bukan lewat itu yah, by?” Jo menggeleng, pria itu masih setiap menginjak pedal gas meleati lapangan luas yang di jaga oleh beberapa orang

“kita bakal lewat kapal laut”

“what!!”

Tata memilih tetap diam, dan mendengarkan saja sepasang kekasih didepannya berbicara. “kalau masih jauh, bisa mungkin aku tidur dulu?” Jo melirik pada spion

“lo bakal nyesal sih melewatkan pemandangan ini” setelah menagatakan itu, baik Bianca maupun Tata sama-sama menunjukkan tatapan syok. Pasalnya, dari atas tempat mereka berada terlihat jelas sebuah dermaga tunggal dengan kapal besar yang mereka yakini dapat memuat beberapa mobil didalamnya.

Setelah melewati pos penjaga dermaga, mereka segera di persilahkan masuk kedalam kapal. Keamanan sangat ketat. Dari mematikan kamera dasbor mobil, mematikan GPS handphone, bahkan handphone mereka harus ditahan lebih dulu untuk disterilkan, tapi Jo tidak memusingkan hal itu.

“Deefka itu pulau pribadi, orang yang tinggal disana adalah orang-orang penting. Itulah mengapa gue paling malas disuruh buat kesana, karena pengamanannya itu seketat ini, ribet kan?” kedua wanita itu mengangguk

“pantas ajah Amanda selalu emosi tiap gue telpon saat mau ke pulau itu”

“mobil dan semua peralatan aman, tuan bisa langsung ke ujung dermaga untuk memasukkan mobil anda kedalam kapal” jelas penjaga, Jo mengangguk dan segera mengemudikan mobilnya lagi.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke pulau pribadi tersebut. Sepanjang jalan, mereka bertiga tak henti saling berdecak kagum. Apalagi karena dermaga tujuan mereka terletak di belakang pulau, mengharuskan mereka untuk memutari pulau dan melihat pemandangan 6 bangunan dengan desain unik dan khas.

“rumah sahabat Dareen yang mana, By?” Bisik Bianca, Jo hanya mengangkat pundak tak tau. Dia baru pertama kali menginjakkan kaki di pulau ini, ingat

Setelah menepih dengan sempurna didekat dermaga, mobil mereka segera di persilahkan untuk keluar kapal. Beberapa penjaga yang menyadari mobil tersebut milik siapa, segera mempersilahkan lewat tanpa ada pemeriksaan.

Dareen || #6 Loving Her Series ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang