Chapter panjang nihhh 😍😍😍
Jadi yukkk makin semangat lagi ❤
Selamat membaca 😍😍😍
Semoga selalu suka ❤
*****
📚 Alya
Sedang duduk tenang sambil melihat lagi semua laporan pekerjaanku, tiba-tiba aku dikejutkan dengan kedatangan Uni Ria di ruanganku.
"Alya."
"Iya, Uni."
"Dicari sama Tama."
"Tapi tadi, kita juga udah ketemu. Sama Uni juga."
Uni Ria menunjukan senyum cerahnya. "Kalau gitu, aku ganti kalimatnya. Alya, ditunggu Tama."
Maka ya, sepertinya, setelah ini aku akan melewati lagi perdebatan serta penjelasan rumit tentang permintaan dan pertanyaan yang serupa.
Jadi segera bangkit berdiri dari dudukku, kini aku sudah langsung bertemu dengan Mas Tama yang ternyata sudah duduk di kursi panjang dekat taman samping ruang kerjaku.
"Mas Tama kenapa cari aku?"
Mas Tama sudah mengalihkan pandangannya padaku. Dan aku jelas bisa langsung tahu, apa maksud tatapan dan senyumnya itu.
"Karena udah cukup lama nggak ketemu sama kamu, jadi selagi Mas di sini, Mas mau banyak habisin waktu sama kamu."
Aku menarik panjang napasku.
"Jangan lupa, Mas. Kalau adanya aku di sini, juga datangnya Mas ke mari, itu untuk bekerja."
"Iya, Alya. Mas tahu. Dan jelas nggak lupa. Tapi apa salahnya untuk menikmati waktu dan kesempatan yang sedang ada?"
"Salah, kalau tujuan Mas Tama panggil aku karena jenis pertanyaan yang masih sama."
"Tapi sayangnya, memang pertanyaan itu yang akan sering Mas Tama tanyakan sama Alya."
"Kapan Mas Tama mau berhenti?"
"Sampai Alya mau jawab iya."
"Jangan seperti ini, Mas. Kita kenal, dengan sangat baik. Sebagai senior dan junior. Mas Tama, aku kenal sebagai kakak kelas yang bisa memberikan banyak edukasi. Jadi aku harap, Mas Tama bisa mempertahankan itu semua. Jangan rusak gambaran baik Mas Tama di hadapanku, dengan jenis pertanyaan rumit dan berulang seperti itu."
"Nggak akan rumit, kalau Alya mau setuju."
"Tapi justru, tanda setuju dari aku, yang akan buat semuanya jadi lebih rumit lagi dari itu."
"Tentu saja, nggak. Karena kalau Alya sudah bilang setuju, maka Mas Tama nggak akan bertanya hal yang sama lagi. Karena selanjutnya, ada banyak hal yang mau Mas Tama buktikan sama Alya. Termasuk untuk menambah gambaran baik yang sudah Mas Tama punya di hadapan Alya."
"Lalu apa yang ingin Mas Tama buktikan?"
"Soal kita."
"Apa yang untukku dan Mas Tama?"
"Ya tentang perasaan kita."
"Perasaan kita? Atau perasaan Mas Tama saja?"
Mas Tama langsung bungkam.
"Mas. Mas Tama jelas pasti paham apa maksudku. Dan bagaimana bentuk penjagaan yang selama ini selalu sangat kuusahakan. Jadi kenapa Mas Tama masih nekat meminta hal yang tak mungkin aku kabulkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Di Udara ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Memang benar ya, jatuh cinta itu bi...