Happy weekend semuanya 😍😍😍
Semoga kisah panjang pasangan ALDI (Alya - Diaz) bisa selalu buat jadi bahagia yaaa 😍😍😍
*****
📚 Alya
"Ibun!"
"Selamat, sayang."
"Terimakasih, Bun. Tadi, Shilla beneran deg-degan banget."
Tersenyum sambil memberikan usapan lembutku, saat ini aku sungguhan sedang bangga sekali dengan putriku.
"Nggak papa, sayang. Shilla putri yang pintar. Tadi, Shilla sudah bagus. Kalau deg-degan, nggak papa, itu semua, tetap wajar. Walau ini memang bukan lomba yang pertama kali, tapi setiap pertandingan pasti akan tetap punya rasa berdebar dan gugupnya masing-masing. Jadi beneran nggak papa, princess. Putri cantiknya Ibun, Shilla, sudah berhasil. Shilla hebat. Dan Ibun bangga sekali sama Shilla. Selamat ya, anak sholihah."
Arshilla juga ikut mengeratkan pelukannya padaku. Bahkan kini juga jadi berkali-kali menciumi pipiku. "Terimakasih, Ibun. Berhasilnya Shilla, juga berkat Ibun. Belajar dari Ibun. Dan sabarnya Ibun kasih materi buat Shilla. Jadi, Ibun, terimakasih ya. Terimakasih untuk semuanya. Dan jangan bosan dapat banyak pertanyaan dari Shilla ya, Bun. Soalnya Shilla jelas masih butuh banyak sekali bimbingan dari Ibun."
Arshilla, memang selalu jadi seorang putri yang manis sekali sopan santunnya.
Makin sayang.
"Pasti, sayang. Apa pun itu, kalau Ibun memang tahu, dan Shilla tanya, pasti akan selalu Ibun jelaskan. Jadi, doakan Ibun sehat terus ya. Biar Ibun bisa selalu sama Mba Shilla."
"Pasti dong, Ibun. Selalu. Mba Shilla sayang dan cinta sekali sama Ibun."
"Ibun juga. Ibun sayang dan cinta sekali sama Shilla."
"Love you, Ibun. Banyak banget!"
"Love you too, putri sholihah. Lebih dari banyak jumlahnya."
Setelahnya, aku dan Arshilla jadi terkekeh di waktu yang sangat sama. Saat suara deheman gemas membuat Arshilla jadi beralih untuk memeluk Papa Tampannya.
"Ehem. Kalau udah sama Ibun, Mba Shilla jadi lupa nih sama Papa."
Mas Diaz langsung tersenyum cerah sekali saat akhirnya mendapat pelukan erat dari Arshilla.
"Nggak mungkin dong, Pa. Shilla nggak mungkin lupa sama Papa. Pasti ingat. Selalu. Tapi memang iya, kalau lagi sama Ibun, Shilla suka terlalu nyaman."
"Iya, sayang. Nggak papa. Soalnya, Papa juga suka gitu kalau lagi sama Ibun."
"Iya dong. Soalnya, Ibun kesayangan semuanya."
"Iya. Sama seperti Shilla. Jadi, sayang, princess cantiknya Papa. Selamat ya. Shilla, putri sholihah, sudah berhasil lagi di perlombaannya. Shilla hebat. Papa bangga sekali sama Mba Shilla. Selalu."
"Terimakasih, Papa. Doa baiknya selalu buat Shilla ya, Pa."
"Pasti dong, sayang. Setiap waktu, pasti selalu ada doa restu dan harapan baik dari Papa untuk Shilla. Jadi, sayang, princess cantik kesayangannya Papa. Jadi putri sholihah terus ya. Anak baik. Semakin pintar. Lancar untuk semua proses pendidikannya. Makin sukses. Dan, tetap rendah hati ya, sayang. Shilla sudah hebat. Tapi tetap nggak boleh sombong. Supaya kemenangannya bisa semakin berkah. Ya?"
"Iya, Papa. Karena buat apa sombong? Kata Ibun, Allah yang punya segalanya, yang punya kuasa dengan segala hal yang ada di dunia, bisa selalu baik hati dengan berbagi dan memberikan banyak rezeki untuk setiap hamba-Nya. Jadi, Shilla yang cuma manusia, yang masih sering banget minta sama Allah, jelas nggak bisa untuk sombong. Nggak boleh. Dan memang jangan. Iya kan, Pa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Di Udara ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Memang benar ya, jatuh cinta itu bi...