✈ Ardiaz
Aku benar-benar langsung melaksanakan semua niat dan keinginan yang telah kusampaikan pada Alya. Bahwa secepatnya, aku ingin semakin menggencarkan usaha pendekatanku bersama Mas Agam supaya aku juga bisa mendapat tanda setuju dan penerimaan seperti yang telah didapatkan oleh Arshilla, putriku tercinta.
Tapi sayangnya, ketika aku sampai di kediaman besar kedua orangtua Alya, Mas Agam telah pergi untuk kembali melanjutkan dinasnya.
Jadi di sini aku berada, di markas kesatuan TNI Angkatan Darat yang dipimpin oleh putra kedua keluarga Laksamana. Di mana Mas Agam sedang melaksanakan tugasnya.
Menarik dan menghembuskan napasku, aku sungguhan sedang menyiapkan diri untuk bisa segera mengumpulkan semua kekuatanku. Supaya aku bisa semakin tangguh dan membuat Mas Agam yakin untuk memberikan kasih sayang dan kepercayaan besarnya padaku.
Ya. Mari semangat dan gigih lagi dengan semua bentuk kerja keras yang kupunya.
Supaya Alya bisa segera menjadi istri Ardiaz dan Ibun kesayangan untuk Arshilla.
"Permisi."
"Ya. Ingin bertemu dengan siapa?"
"Saya ingin bertemu dengan Kapten Agam Prawira Laksamana."
"Apa sudah buat janji sebelumnya?"
"Belum."
"Urusan penting?"
Aku jelas langsung menganggukan kepalaku. "Ya, Pak. Sangat."
"Kalau begitu, saya minta tanda pengenalnya terlebih dahulu ya."
"Baik, Pak."
Memberikan KTP serta kartu namaku, tiba-tiba seorang anggota TNI yang sejak tadi sedang berbicara denganku, langsung memberikan tatapan penuh arti serta senyum tipisnya ke arahku.
"Pilot ya?"
"Iya, Pak. Betul."
"Baiklah. Silakan menunggu terlebih dahulu. Akan saya panggilkan Pak Komandan."
"Baik, Pak. Terimakasih."
"Ya. Sama-sama."
Menunggu beberapa waktu, akhirnya aku bisa melihat gagahnya Mas Agam di hadapanku.
Karena walau ini memang bukan pertama kalinya kami bertemu, tapi melihat Mas Agam dan seragam lorengnya tetap saja jadi sesuatu yang akan sangat berhasil untuk memancing kekagumanku.
Apalagi dengan pangkat tertinggi seorang Perwira yang telah Mas Agam dapatkan. Maka rasa bangga dan hormat memang jelas harus bisa kuberikan. Sebab Mas Agam memang contoh seorang laki-laki tegas yang sangat bisa untuk diandalkan.
Karena pertama kali aku mengenalnya, Mas Agam masih menjadi seorang Lettu dengan pangkat garis berjumlah dua. Tapi saat ini Mas Agam sudah berhasil naik pangkat di perwira pertama jadi seorang Kapten yang mempunyai garis berjumlah tiga.
Jadi bagaimana aku tak bangga?
Mengembangkan senyumanku, aku jadi terkekeh saat Mas Agam sudah langsung meninju bahuku.
Tak sakit si. Tapi malah jadi sebuah sambutan yang sangat menghangatkan hati.
Yang tanpa suara, Mas Agam sudah langsung melangkahkan kedua kaki jenjangnya. Dan aku jelas langsung mengikutinya.
"Aku sibuk."
Kekehanku kembali mengudara. "Aku tahu, Mas."
"Terus kenapa masih nekat buat datang ke sini lagi?"
"Soalnya aku sedang berusaha."
Decihan sengit Mas Agam langsung keluar. "Kamu bilang sedang berusaha. Jadi jangan harap kalau sikapku akan melonggar buat kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Di Udara ✔
Roman d'amourJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Memang benar ya, jatuh cinta itu bi...