✈ Ardiaz
Pagi yang indah sekali.
Kasur empuk.
Selimut hangat.
Kamar luas.
Tapi yang kumau, tetap berada di sisi istriku.
Aduh gemas!
Mengingat semua hal yang telah kulakukan sejak semalam bersama Alya, rasanya, senyum bahagia akan terus bisa kupunya.
Bahkan setiap kejadiannya, benar-benar masih sangat membekas sampai membuatku jadi tak bisa melupakan betapa indah rasanya.
Oh Alya sungguhan luar biasa. Bagaimana Alya sangat berhasil membuat rasa suka citaku kini menjadi simpanan tenaga yang terasa banyak sekali seperti aku sedang kembali jadi muda.
Sungguhan.
Bersama Alya, membuat usia benar-benar hanya sekedar angka. Karena banyak hal manis tak terduga, yang bisa kembali kupunya ketika bersama Alya.
Degupan jantung begitu kencang.
Rasa berdebar yang selalu membuatku jadi sangat tak sabar.
Juga rasa bahagia teramat menyenangkan, yang membuat senyum ceria selalu bisa kukembangkan.
"Terimakasih, istri sholihah."
Rasa kejutku langsung tiba. Sebab aku sungguhan tak menyangka. Jika kalimat bahagiaku justru membuat Alya jadi menggeliyat dari tidur lelapnya.
Ups.
Aku membangunkan si manis.
"Mas."
"Halo, sayang. Maaf ya. Mas berisik ya."
Alya kentara sekali masih berusaha keras untuk mengumpulkan kesadarannya. Jadi aku terkekeh dan kembali menciumi pipi kenyalnya.
"Mau bangun? Atau tidur lagi? Hm?"
"Ini jam berapa, Mas?"
"Jam 3, sayang."
"Kok Mas udah bangun?"
"Mas memang belum tidur, sayang."
"Kenapa belum tidur? Atau nggak bisa tidur? Mas terlalu capek?"
Gemasnya.
Jadi jelas bahwa saat ini tubuh polos Alya sudah langsung kudekap dengan begitu erat.
Erat sekali. Sebagai tanda betapa senangnya hatiku saat ini.
"Justru karena tenaganya Mas lagi banyak banget nih. Batreinya Mas lagi full power. Makanya Mas jadi nggak bisa tidur."
"Kok gitu?"
Aku segera mendekatkan bilah bibirku tepat di sisi telinga Alya. "Soalnya, semalaman, habis dapat charge dari kamu. Makanya batreinya Mas langsung full banget. Penuh. Malahan kayaknya, lagi super ekstra. Tenaganya Mas lagi on terus. Sampai matanya Mas pengin buka terus biar bisa lihat kamu."
"Gombal banget ih. Baru buka mata, aku udah langsung digoda."
Aku terkekeh.
Sungguhan gemas sekali saat melihat wajah bangun tidur Alya sedang merona.
"Ini bukan goda-goda. Tapi lagi sayang-sayang."
"Masa?"
"Iya dong. Sayang-sayang. Soalnya semalaman, hadiah utama buat Mas beneran spesial banget si. Buat Mas jadi merem melek."
"Mas Diaz ih. Ngomongnya."
Tawa bahagiaku benar-benar langsung mengudara. Saat selimut besar yang sejak tadi menghangatkan tubuhku dan istriku tercinta, sudah ditarik untuk menutupi wajah salah tingkah milik Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Di Udara ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Memang benar ya, jatuh cinta itu bi...