27. Untuk Shilla

2.6K 314 60
                                    

📚 Alya

Sedang dalam perjalanan menuju ruang kerjaku, aku justru jadi sangat terkejut karena ada seorang gadis kecil yang tiba-tiba berlari cepat sekali dan langsung memeluk kakiku.

"Ini, Mama aku."

Astaga.

Mama?

Menundukan kepalaku, aku makin terkejut saat melihat siapa yang kini sedang memberikan pelukan eratnya untukku.

"Shilla?"

"Ini, Mama aku. Jadi, aku punya Mama. Aku udah punya Mama sekarang."

Ya Allah.

Ada apa dengan keadaan jantungku?

Kenapa rasa degupannya langsung berdetak kencang sekali saat aku mendengar panggilan ini dari Arshilla?

*****

Duduk berdua di kursi taman, aku masih setia tersenyum menatapi serta menunggu Arshilla yang masih saja terus diam dan belum mau untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang sedang ia rasakan.

Karena sebenarnya, aku sungguhan sedang penasaran luar biasa. Kenapa tadi Arshilla bisa memberikan panggilan Mama?

Saat merasa keterdiaman ini sudah berlangsung cukup lama, akhirnya, aku memberanikan diri untuk mencoba berbicara terlebih dahulu dengan Arshilla.

"Shilla nggak suka ya sama Tante Alya?"

Aku masih setia menunjukan senyumanku. Meski kini Arshilla belum mau untuk menatapku.

"Kalau Shilla nggak suka sama Tante Alya, nggak papa. Tapi Tante Alya, tetep suka banget sama Shilla."

Dan senyum bahagia segera terkembang di wajahku, saat akhirnya Arshilla mau untuk bertemu tatap denganku.

"Tante Alya suka sama aku?"

Anggukan kepala jelas segera kuberikan.

"Jelas suka dong."

"Kenapa?"

Semakin menunjukan senyum bahagiaku, perlahan aku merapikan anak rambut Arshilla dengan satu tangan kananku.

"Karena Shilla, anak baik. Anak manis. Shilla juga cantik banget. Dan dari dulu, Tante Alya suka banget sama anak yang lucu."

"Tapi aku suka diam aja kalau lagi sama Tante Alya."

Rasa hangat segera merayap dengan begitu cepat di dalam hatiku. Bahagia dan lega sekali karena Arshilla yang akhirnya mau melanjutkan ceritanya bersamaku.

"Nggak papa dong. Tante Alya, tetep suka banget sama Shilla."

"Beneran?"

"Beneran dong."

"Nggak sebel walau kemarin-kemarin, aku suka nggak jawab waktu Tante Alya lagi tanya?"

"Iya, Shilla. Nggak papa. Tante Alya beneran tetap suka banget sama Shilla. Walau dari kemarin Shilla memang lebih suka diam aja waktu lagi sama Tante Alya, itu tetap nggak papa. Soalnya dulu, kata Ibu, Tante Alya juga gitu."

"Ibu?"

"Iya. Ibunya Tante Alya."

"Ibu itu, siapa?"

"Ibu itu, sama kaya Mama."

"Oh gitu."

Aku semakin meneruskan usapanku di rambut panjang milik Arshilla.

"Iya. Kata Ibu, dulu, waktu masih kecil, Tante Alya juga kadang kaya gitu. Yang kalau ketemu sama orang baru, suka diam aja dan nggak mau banyak cerita. Jadi waktu kemarin-kemarin Shilla lebih suka diam aja waktu lagi sama Tante Alya, Tante Alya beneran nggak papa."

Jatuh Cinta Di Udara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang