40. Alhamdulillah, SAH!

3.6K 296 71
                                    

Halooo

Chapter panjang nihhh 😍😍😍

Jadi ayo cepet kumpul

Segera merapat

Makin semangat lagi yaaa

Biar uwu-uwu tambah banyak 😁

Selamat membaca 😘😘😘

Semoga selalu suka 💕

*****

📚 Alya

"MasyaAllah. Istrinya Mas Diaz cantik banget."

Senyum penuh haru berada di sekelilingku. Seakan semua bentuk kehangatan dan hal termanis sedang menyambut kedatanganku. Apalagi dengan sentuhan lembut serta suara terbata yang sedang masuk dalam pendengaranku, maka gemuruh begitu besar jelas semakin hadir di dalam hatiku.

Sebab saat ini, sudah ada seorang laki-laki yang sedang menyentuh puncak kepalaku setelah kami resmi menjadi sepasang suami istri.

Memberikan doa penuh cinta dan ketulusannya, di hari bersatunya kami berdua.

Maka ya, semua bentuk debaran ini hadir karena aku sedang sangat bahagia. Sebab hal teramat istimewa. Karena semua tangis dan riuh tepuk tangan ini adalah menyambut statusku yang akan memulai kehidupan rumah tangga.

Masih bergetar hebat karena sentuhan lembut yang sedang kurasakan, suaraku juga ikut terbata saat akhirnya sanggup untuk memberikan jawaban.

"Suaminya Alya, juga ganteng banget."

Pecah sudah.

Bukannya berhenti. Air mata Mas Diaz justru semakin mengalir jadi deras sekali. Yang membuatku jadi tersenyum dengan sepenuh hati.

"Mas nggak happy?"

"Happy banget dong."

"Kalau happy, senyum dong. Masa nangis?"

Mas Diaz terkekeh pelan sambil berusaha keras mengusap air matanya.

"Karena Mas lagi terlalu bahagia, super happy, jadi nangisnya langsung keluar dan nggak bisa Mas tahan."

"Tapi Mas tahu?"

"Kenapa, sayang?"

"Kalau Mas nangis, aku jadi pengin nangis juga."

Mas Diaz makin terkekeh di hadapanku. Tapi tangkupan kedua tangan Mas Diaz di bagian wajahku, sungguhan tak baik untuk kondisi jantungku.

Karena aku sungguhan jadi gugup sekali.

"Hari ini, Mas mau kamu banyak senyum. Jadi jangan nangis dong."

"Kalau gitu, Mas juga jangan nangis dong. Soalnya aku juga nggak mau kalau jadi makin nangis. Nanti make up punyaku bisa rusak."

Dan apa ini?

Oh astaga.

Bapak.

Ibu.

Mamas.

Ada yang mencium keningku!

Ya ampun.

Kakiku langsung terasa lemas seakan tubuhku sedang kehilangan tumpuan.

Yang seandainya Mas Diaz tak langsung memelukku, aku yakin betul bahwa kini aku pasti tak bisa lagi berdiri tegak di tempatku.

"Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah hadir dalam hidup Mas. Terimakasih karena bersedia menerima kehadiran dan niat baik Mas. Terimakasih karena sudah selalu jadi gadis teramat baik untuk Mas. Dan terimakasih, serta selamat datang, istri tercinta."

Jatuh Cinta Di Udara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang