18. Kiriman Paketan

2.4K 311 59
                                    

📚 Alya

Sekarang bukan lagi ke tempat kerjaku, tapi kiriman paket dari luar negeri ini sudah langsung diantarkan ke alamat rumahku, kediaman Bapak dan Ibu.

Menghela napasku, menenangkan diriku, juga degup jantung yang kembali mengejutkanku, aku seperti sudah bisa menebak siapa pengirim paket besar yang kali ini sudah ada di atas pangkuanku.

Karena siapa lagi yang selama beberapa bulan ini telah sangat berhasil mengusikku dengan semua keterkejutan dan kedatangan tiba-tiba darinya?

Ya, Mas Diaz adalah satu nama yang selalu berhasil muncul di dalam pikiranku jika itu berkaitan dengan sesuatu yang sangat tak terduga.

Jadi kembali menarik dan menghembuskan napasku, akhirnya aku mulai membuka semua perekat dan simpul pada kotak paket yang sejak tadi telah sangat berhasil untuk menggugah rasa penasaranku.

Dan seperti biasa, ketika dibuka, isinya selalu banyak sekali macam dan jumlahnya.

Tumpukan pertama yang kuraih adalah banyaknya coklat dengan aneka bungkus yang sangat menggugah selera. Yang aku tak menyangka, bahwa di atas salah satu bungkus coklat yang paling besar ada secarik kertas berisi coretan tinta di sana.

Karena kamu manis

Jadi aku yakin banget kalau kamu pasti suka sama coklat

Sudah kupilih yang paling enak

Semuanya rasa terbaik yang ada di sini

Dan kamu tenang saja, karena aku sudah pernah memakan semua jenisnya, dan aku baik-baik saja. Tak beracun dan justru membuatku ingin sekali untuk kembali memakannya.

Selamat mencoba, dan semoga selera rasa kita sama.

Tapi jangan langsung dimakan dalam jumlah banyak ya

Takut giginya jadi ngilu

Aku langsung tersenyum.

Karena sudah hafal dengan goresan tinta yang baru saja kubaca. Dan kalimat bualan ini memang sama persis seperti pesan tulisan tangan Mas Diaz sebelumnya.

Meraih kiriman paket selanjutnya, kali ini isinya adalah keju juga aneka macam bentuk pasta. Dan ternyata, ada pesan lagi yang harus kubaca.

Sebenarnya aku belum tahu kamu suka pasta atau nggak.

Termasuk keju, aku juga hanya menebak-nebak sampai akhirnya aku kirim semua ini untuk kamu.

Tapi karena aku sedang berada di Italia, aku mau kamu bisa coba semua makanan khasnya.

Dan ya, aku juga mau coba masakan buatan Alya.

Jadi kalau aku udah pulang ke Indonesia, mau masakin aku sepiring pasta?

Dasar.

Beberapa bulan telah mengenal Mas Diaz dan sering diusik dengan semua kedatangannya, aku benar-benar jadi seperti mulai terbiasa, bahwa Mas Diaz memang selalu bisa melontarkan kalimat bualan yang sangat tak terduga.

Memasak?

Gayanya seperti Mas Diaz benar-benar akan mengusikku di setiap waktunya.

Memang dasar Pak Pilot yang handal sekali memainkan kata.

Dan kiriman terakhir adalah sesuatu yang sangat berhasil untuk membuatku jadi membolakan kedua mata dengan begitu sempurna. Terpana. Juga membuat degup jantungku jadi langsung merasakan debaran yang tak biasa.

Sampul buku terbuat dari kulit dengan berbagai macam bentuk yang baru kali ini aku melihatnya.

Dan semuanya sungguhan cantik sekali. Karena aku seperti diberi semua macam bentuk agenda yang bisa kumiliki.

Jatuh Cinta Di Udara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang