16. Karena Terbiasa

2.6K 304 86
                                    

📚 Alya

From : Pilot Usil

Sedang apa?

Baru melihat pop up pesan yang masuk untukku, senyum tipis langsung terbit di wajahku.

Ya kini benar-benar senyuman. Bukan lagi dengusan. Apalagi sungutan.

Yang aku sendiri juga tak tahu kenapa bisa?

Denting ponselku berbunyi lagi. Yang itu tandanya kembali ada satu pesan masuk untukku saat ini.

From : Pilot Usil

Pesanku bukan basa basi

Karena aku beneran pengin tahu kamu lagi apa

Jadi dibalas yaaa

Atau aku akan datang ke sekolah kamu lagi

Kaya kemarin

"Dasar tukang paksa." Kekehku yang kini secara perlahan sudah meraih ponselku, dan segera bergerak untuk membalas pesan yang Mas Diaz kirimkan padaku.

To : Pilot Usil

Aku sibuk

Jadi jelas kalau di jam seperti ini, aku sedang bersiap untuk bekerja

Dan tak perlu menunggu waktu lama, Mas Diaz sudah langsung memberikan balasan pesannya.

From : Pilot Usil

Berarti kiriman pesanku tepat

Iya, kan?

To : Pilot Usil

Iya

Tepat

Banget

Buat ganggu orang

Dan apa ini?

Kenapa Mas Diaz malah mengirimkan voice note dia sedang tertawa?

Menyebalkan sekali.

From : Pilot Usil

Jadi pengin ketemu

Aku langsung memutar kedua bola mataku.

Entah karena memang jengah.

Atau karena ingin menahan degup jantungku.

Sebab Mas Diaz benar-benar menyebalkan sekali dengan semua tingkah tiba-tiba yang ia punya.

To : Pilot Usil

Udah

Jangan ribut

Nggak boleh rewel

Aku mau siap-siap dulu

From : Pilot Usil

Nggak usah dandan lama-lama

Kamu udah cantik

Astaga.

Jantungku.

Kenapa harus memberikan respon degupan sekencang ini si?

To : Pilot Usil

Nggak boleh berisik

Jatuh Cinta Di Udara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang