🌼⁴

3.9K 179 6
                                    

Yang awal'nya El berniat ingin pulang sebelum jam 6 sore namun apalah daya, cuaca di luar sedang tidak bagus. Hujan lebat di sertai petir membuat El dan yang lain'nya terjebak di basecamp. Mereka menggunakan motor dan tidak membawa mantel, sebenar'nya bisa saja mereka hujan-hujanan namun melihat kondisi di luar yang tidak memungkin'kan karena takut terjadi apa-apa karena jarak pandang yang minim akibat hujan lebat akhir'nya mereka memutuskan untuk menunggu hujan reda.

Namun ternyata tidak sesuai dengan dugaan mereka, jam menunjukkan pukul 8 malam tapi hujan belum juga reda.

"Kalau di lihat-lihat hujan'nya bakalan awet deh" ucap cala yang berdiri di dekat jendela

"Iya bener, awet kaya hubungan Al sama kak El" celetuk jiel

"Lo jangan di situ cal, takut'nya ada petir ntar lo kena" ucap Theo

Mendengar ucapan Theo cala langsung menjauh dari jendela

"Heh kalau ngomong ya" ucap cala memasang wajah sangar

"Canda cal canda" Theo nyengir tanpa dosa

"Tapi emang bener sih hujan'nya awet, gue punya saran gimana kalau kita nginep di sini aja. Gue gak mau ambil resiko kalau kita pulang dengan kondisi di luar yang kaya gitu" ucap Kenan menatap semua yang ada di situ kemudian menengok ke arah jendela

"Gue setuju sih sama Kenan. lagian di sini kan ada satu kamar, ntar yang cewek tidur di kamar aja. Yang cowok tidur di sini depan tv" ucap vano yang sedari tadi menyimak

"Kalian gimana?" Tanya Kenan

Semua mengangguk menyetujui saran Kenan, namun El nampak gelisah.

"Lo kenapa El?" Tanya Juwi yang sedari tadi memperhatikan sahabat'nya

"Gak papa, gue cuma kepikiran bunda gue di rumah" jawab El jujur

"Apa mau pulang aja? Tapi hujan-hujan'n soal'nya gue gak bawa mantel" ucap Al yang melihat wajah gelisah kekasih'nya

"Eh gak usah, di luar kan lagi hujan deres mana kilat'nya banyak banget. Nanti gue telfon aja kalau gue nginep di sini sama kalian biar bunda gak khawatir" jawab El kemudian tersenyum manis menatap Al

"Ya udah sekarang telfon gih biar bunda gak khawatir" ucap Al sambil mengelus kepala El

El menganggukkan kepalanya, kemudian membuka ponsel'nya untuk menelfon sang bunda.

"hallo bunda"
.
"Iya hallo na, kamu di mana? Kok belum pulang? Masih di tempat mbok inah?" Terdengar nada bicara Kinara yang khawatir
.
"Iya Bun, Nana masih di tempat mbok Inah sama yang lain. Nana mau ijin nginep di sini ya Bun, soal'nya di luar hujan deres banget Nana sama yang lain gak berani pulang takut kenapa-kenapa di jalan"
.
"Sama anak-anqk sky kan?"
.
"Iya Bun, sama anak-anak sky. Mbok Inah juga ada di bawah"
.
"Ya udah gak papa, tapi inget jangan aneh-aneh ya kalian di sana"
.
"Iya bunda, Nana sama yang lain gak bakal macem-macem. Bunda tenang aja"
.
"Bunda mau ngomong sama Al dong na"
.
"Hallo bunda, ini Al"
.
"Al, bunda titip Nana ya. Bunda percaya sama kamu dan yang lain'nya. Inget jangan macem-macem ya kalian"
.
"Iya bunda tenang aja, Al bakal jagain nana kok. Dan bunda gak perlu khawatir kita di sini gak bakal macem-macem. Bunda percaya sama Al kan"
.
"Iya bunda percaya. Ya udah kalau gitu bunda tutup ya"
.
"Iya bunda"

Kemudian telfon terputus. Al menyerahkan ponsel El dan tersenyum kecil sambil mengelus kepala El pelan.

"Sudahi bucin'mu kawan. Mari kita beresin ni tempat buat tidur" sindir Theo

"Ya udah kalian para cewek mending ke dapur masak buat makan malem, kita-kita beres-beres di sini biar bisa buat lesehan" ucap Kenan

"Oke, yuk lah kita ke dapur" ucap Juwi menarik cala dan El

Kenapa Harus Aku ??   (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang