🌼¹²

3.1K 155 1
                                    

Akhir'nya ujian kelulusan telah selesai. dan selama El dan yang lain'nya menjalankan ujian, El sama sekali tidak ada interaksi dengan Al maupun Juwi, begitupun sebalik'nya.

Vano pun mencoba menghindar ketika tak sengaja berpapasan dengan Al maupun Juwi. Juwi ingi mengajak vano berbicara, namun dia teringat pesan Kenan untuk menahan terlebih dahulu sampai mereka selesai ujian agar ujian mereka berjalan lancar.

Saat ini mereka berkumpul di kantin, kecuali Al dan Juwi. Mereka membahas tentang kuliah.

"Akhir'nya selesai juga masa putih abu-abu gue" ucap Theo dengan girang

"Jangan seneng dulu, siapa tau lo gak lulus" ledek jiel

"Sembarangan aja lo, gue udah pasti lulus lah secara gue kan anak pinter" ucap Theo sambil menepuk-nepuk dadanya

"Iya pinter, pinter ngelawak" jiel tertawa mendengar penuturan Theo

"Kayak lo gak aja Ciel" ucap Theo ikut tertawa

"Ciel? Nama gue jiel ya kalau lo lupa" jiel berucap dengan wajah di buat garang padahal mah gak ada sangar-sangar'nya

"Iya bener Ciel. Ciel bociel (bocil) haha" ucap Theo kemudian tertawa di ikuti yang lain sedangkan jiel sudah memonyong-monyongkan wajah'nya karena sebal

"Udah Yo" ucap vano

*The_o= o di baca Yo biar gampang manggil'nya

"Jangan di ledekin terus si Jiel, ntar nangis" lanjut'nya

Jiel melirikkan matanya ke arah vano

"Eh iya ngomong-ngomong kalian mau kuliah di mana?" Tanya Kenan

"Kalau gue pengen'nya kuliah di Harapan Bangsa" ucap vano

"Lah kok kita sama Van" ucap Theo

"Lah gue juga" ucap jiel ikut menimpali

"Kalau lo ru mau kuliah di mana?" Tanya Kenan

"gue Masih bingung" jawab Daru sambil mengaduk-aduk minuman'nya

"Lo sendiri di mana nan?" Tanya vano

"Yang jelas gue mau kuliah bareng cala" ucap Kenan kemudian tersenyum menampakkan giginya

"Yee bucin" ledek Theo

"Lo kuliah di mana kak?" Tanya jiel menatap El

"Belum tau juga gue. Gue pengen'nya ambil kedokteran, tapi gak tau juga nanti lihat kondisi" ucap El tersenyum simpul

"Kalau gue ambil jurusan arsitek" ucap Theo

"Wihh mantep tuh. Kalau gue ambil bisnis" ucap Kenan

"Gue juga bisnis" ucap vano antusias

"Gue-"

Ucapan jiel terhenti saat melihat Al dan Juwi berjalan memasuki area kantin. Kenan dan yang lain juga ikut menatap ke arah di mana Al dan Juwi berada.

Vano dan El terlihat canggung, namun beruntung bagi El karna ponsel'nya berbunyi dan tertera nama sang bunda di layar telfon'nya.

"E-eh gue duluan ya, nih bunda gue udah telfon" ucap El menunjuk'kan ponsel'nya

"Gue anterin ya kak" ucap jiel yang yang melihat wajah El terlihat gugup

"Gak usah, gue kan bawa motor" ucap El

El yang melihat Al dan Juwi semakin mendekatpun langsung berdiri dari duduk'nya

"Udah ya, gue duluan ya gaes" ucap Al kemudian bergegas meninggalkan area kantin

Kenapa Harus Aku ??   (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang