El terbangun dari tidur'nya, matanya mengedip-ngedip pelan menyesuaikan cahaya lampu di dalam kamar kemudian menduduk'kan dirinya. El baru sadar ternyata dia tertidur di kamar basecamp, El mencari ponsel'nya untuk melihat jam berapa sekarang.
Matanya membulat, ternyata sudah pukul setengah 9 malam. El mengingat-ingat kejadian tadi siang, dan dia terkejut ternyata dia tertidur cukup lama. Dirinya bangun dari atas kasur dan bergegas keluar dari kamar.
Pemandangan pertama yang dia lihat saat keluar dari kamar adalah, jiel dan Theo yang sedang bermain PS, Daru yang tertidur di atas sofa, vano yang tertidur di karpet bulu di dekat jiel. Tidak terlihat keberadaan Kenan dan cala, namun tercium bau masakan dan suara-suara dari dapur yang El tebak adalah cala yang sedang memasak.
Jiel yang menyadari keberadaan El pun menghentikan permainan'nya.
"Udah bangun lo kak? Astaga mata lo bengkak banget" ucap jiel kemudian menghampiri El
"El lo sebener'nya tidur apa cosplay jadi mayat,tidur lo lama banget" canda theo
"Gue sumpel sepatu mulut Lo ya Yo, kalau ngomong sembarangan" kesal jiel
Theo hanya tertawa menanggapi kekesalan jiel
"Udah mendingan?" Tanya jiel sambil merapikan rambut El yang berantakan
"Udah" El tersenyum kepada jiel
"Kalian kenapa gak bangunin gue?" Tanya El
"Kasian lo butuh istirahat. Jadi kita biarin aja lo tidur sampe lo bangun sendiri" Kenan muncul dari dapur dan menjawab pertanyaan El yang memang tadi Kenan dengar
"Terus kenapa kalian gak pulang, ini udah malem" ucap El yang di bawa jiel untuk duduk di sofa sebelah sofa yang di tiduri Daru
"Ya kali El lo kita tinggal sendirian di sini. Lagian kita juga lagi males pulang jadi sekalian aja nongkrong di sini sambil nungguin lo" ucap Theo
"Sorry ya gue jadi nyusahin kalian semua" ucap El dengan tatapan sedih
"Jangan ngomong gitu, kita semua ada buat lo El. Lo gak sendiri, di saat lo terpuruk ada kita di sini yang selalu ada buat lo" cala yang ternyata sudah keluar dari dapur pun menanggapi ucapan El
El tersenyum menatap teman-teman'nya
"Makasih" ucap El tulus dengan senyum terukir di bibir'nya
Jiel mengelus kepala El dengan lembut dan senyum terpatri di wajah jiel.
Daru yang terusik tidur'nya pun mulai membuka matanya perlahan.
Sedangkan Theo dengan tidak berperasaan membangunkan vano dengan cara menendang-nendang kaki vano. Vano yang merasa terganggu pun mau tidak mau bangun dari tidur'nya.
"Lap dulu tuh iler lo Van" canda Theo
Vano yang posisinya masih setengah sadar pun reflek mengelap bibir'nya yang padahal sama sekali tidak ada ilernya. Hal itu membuat semua yang ada di sana tertawa.
"Rese lo Yo" ucap vano setelah menyadari dirinya di kerjai Theo
"Dah sana ru, Yo kalian cuci muka dulu terus kita makan bareng-bareng" ucap cala menginterupsi
"Sorry ya cal, gue gak bantuin lo masak tadi" ucap El menatap cala
"Gak papa kali El, lagian ada Kenan tadi yang bantuin gue di dapur" cala tersenyum menatap balik el
"Lo sendiri gimana? Udah mendingan?" Tanya cala
"Udah kok" El tersenyum kecil
"Syukur deh kalau gitu" cala mengelus lengan El
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Aku ?? (END) ✓
Short StoryElfesya Nayara, gadis cantik dan ceria ini tak menyangka bahwa hidupnya penuh rahasia dan kejutan. Dan semua rentetan kejadian yang di alami'nya perlahan merubah kehidupan seorang Elfesya Nayara. " Dunia lagi bercanda sama gue " - El tersenyum denga...