🌼²⁴

2.7K 123 0
                                    

Hari-hari berlalu, lebih tepat'nya sudah dua Minggu berlalu. El masih tetap dingin dan datar kecuali dengan circle sky. Namun meski begitu Kenan dan yang lain tetap merasakan perubahan di diri El, sudah tidak  ada lagi senyum ceria di wajah El. Senyum tipis selalu terlihat ketika beberapa kali dari mereka mengajaknya berbicara hal random, yang dulunya excited dan cerewet menanggapi obrolan dan candaan kini el lebih banyak diam.

Hari ini Kenan dan yang lain (minus El dan vano) sedang berada di basecamp. Vano sendiri tidak bisa ikut kumpul dengan yang lain karena ada urusan yang gak bisa di tinggal. sedangkan El, dia tadi bilang katanya mau menyusul karena ada urusan sebentar.

Yang awal'nya terdengar suara tawa dan teriakan menggema di basecamp, kini menjadi hening dan suasana tiba-tiba menjadi canggung. Ya, semenjak kedatangan Al dan Juwi 5 menit yang lalu yang membuat suasana menjadi hening.

Khem

Kenan berusaha mencairkan suasana

"Jadi, ada apa nih Al?" Tanya Kenan menatap Al yang terlihat tidak nyaman

"Sorry kalau kedatangan gue ganggu kalian" ucap Al

"Lo ngomong apa sih. Gak ada ngeganggu. Lo juga anak sky Al, lo masih bagian dari kita. Kapanpun lo mau, lo bisa Dateng dan kumpul di sini bareng kita" ucap Kenan

"Udah langsung aja ngomong ada apa. Kaya'nya penting banget sampe lo bawa dia (menunjuk Juwi dengan dagu'nya) kesini" ucap Theo menatap sinis al dan Juwi

Theo masih kesal dan marah atas kelakuan Al. Bahkan ingin sekali rasanya menonjok wajah Al.

"Yo" Kenan menatap tajam Theo

Theo hanya berdecih dan memutar bola matanya malas.

"Gue kesini mau ngasih ini ke kalian" Al meletakkan paperbag kecil ke atas meja

"Gue tau kalian masih marah dan mungkin benci sama gue. Tapi gue harap kalian bisa Dateng, kalaupun gak mau Dateng juga gak papa gue paham" lanjut Al

Kenan membuka paper bag tadi dan mengeluarkan isinya. Dan ternyata adalah sebuah undangan pernikahan Al dan Juwi. Kemudian Kenan membagikan kepada Daru, Theo, cala dan jiel.

"Mmm El gak ikut kumpul?" Juwi yang sedari tadi diam memberanikan dirinya untuk bertanya

"Ngapain lo nyariin dia? Belum cukup nyakitin kak El? Masih kurang?" Jiel yang geram pun menjawab pertanyaan Juwi dengan senyum sinis

"Jiel, udah" cala kasihan melihat Juwi yang terlihat tidak nyaman dengan tatapan jiel

"El belum Dateng, katanya mau nyusul" ucap kala kemudian tersenyum kepada Juwi

Terjadi keheningan kembali sampai suara langkah kaki menaiki tangga mengalihkan tatapan mereka semua ke arah sumber suara. Terlihat kepala El menyebul dari bawah dengan kepala menunduk.

Ketika sudah sampai di ujung tangga tiba-tiba gelas yang dia bawa jatuh begitu saja. Ya, tadi di bawah El meminta di buatkan es cappucino kepada mbok Inah dan El membawa gelas yang berisi es cappucino itu ke atas.

Pyar

Pecahan gelas berhamburan di bawah kaki El. Tubuh'nya kaku dan tanpa sadar tangan'nya mengepal kuat.

Cala yang terkejut pun segera menghampiri El

"Astaga El, awas hati-hati itu pecahan gelas'nya bahaya" ucap cala dengan wajah khawatir

"Lo gak papa?" Tanya cala dengan suara lirih

"H-hah?" El tergagap seperti orang ling lung

Kemudian dirinya tersadar dan menatap ke bawah, terlihat pecahan kaca gelas yang berhamburan. Dengan cepat dirinya berjongkok dan memunguti pecahan kaca tersebut. Cala pun ikut berjongkok dan membantu El.

Kenapa Harus Aku ??   (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang