🌼²³

2.6K 125 1
                                    

Suasana kamar yang remang, tercium bau asap rokok yang pekat di setiap sudut ruangan dan beberapa barang terletak tidak pada tempat'nya, banyak berserakan di lantai kamar namun tak membuat Al beranjak dari duduk'nya. Kondisi Al yang tidak baik-baik saja, badan'nya penuh luka lebam dan pipinya di hiasi luka yang bahkan darah'nya  di biarkan mengering tanpa di bersihkan.

Setelah orang tua Al mengetahui bahwa dirinya sudah menghamili Juwi, mereka sangat kecewa dan marah. Bahkan Aiden papa Al tak segan-segan memukuli Al sampai babak belur. Tiara sang mama pun merasa sangat kecewa kepada Al dan dirinya sendiri. Tiara merasa tidak becus mendidik sang anak sehingga Al menjadi seperti itu.

Terdengar ketukan pintu kamar Al dan tak lama Tiara masuk ke dalam kamar Al.

"Sampai kapan kamu mau kaya gini terus Al? Cepat bersihkan tubuhmu dan segera temui mama dan papa di ruang keluarga. Ada yang mau kami bicarakan sama kamu" ucap Tiara menghela nafas lemah

Dirinya kecewa namun sedih melihat kondisi anak'nya yang seperti sekarang. Saat Tiara akan melangkah keluar, terdengar suara Al menghentikan langkah'nya

"Mama"

"Maafin Al" ucap Al lirih

Tiara berbalik dan mendekati Al yang duduk di dekat pintu balkon

"Semua'nya sudah terjadi Al. Sampai saat ini mama masih kecewa dan merasa bersalah karna tidak becus dalam mendidik kamu. Tapi mau bagaimanapun kamu tetap anak mama, mama gak mau kamu jadi laki-laki pengecut" ucap Tiara berjongkok di depan Al

"Mama gak salah. Ini salah Al ma, al udah jadi anak yang gak berguna dan ngecewain mama sama papa" ucap Al penuh rasa bersalah

"Sudah ya, sekarang kamu bersihkan tubuhmu dan segera temui papa di bawah. Nanti kamu tidur di kamar tamu dulu, biar kamar kamu besok bik Sumi yang beresin" ucap Tiara yang sudah tidak kuat melihat tatapan Al yang membuatnya ingin menangis.

Kemudian Tiara berdiri dan bergegas meninggalkan kamar Al. Al merasa benar-benar hancur saat ini. Banyak orang yang dia kecewakan, banyak orang yang tersakiti karena kebodohannya dan yang jelas Al benar-benar merasa kecewa pada dirinya sendiri yang sudah menjadi orang jahat untuk El.

Satu jam kemudian, sesuai dengan ucapan sang mama kini Al menghampiri Aiden dan Tiara yang sudah menunggu'nya di ruang keluarga. Suasana terasa dingin, apalagi tatapan Aiden yang masih terlihat jelas akan kemarahan'nya.

"Duduk" ucap Aiden dingin menyuruh Al duduk di depan'nya

"Besok malam kita kerumah keluarga Juwi untuk membahas pernikahan kamu dan Juwi" ucap Aiden to the point setelah Al menduduk'kan dirinya

"Tapi pa.." Al menjeda sebentar ucapan'nya

"Al gak mau nikah sama Juwi, al gak mau nikah sama orang yang gak cinta. Al cinta sama El pa bukan juwi" sambungnya

"MASIH BISA KAMU NGOMONG BEGITU?" Aiden meninggikan suaranya dan terlihat urat-urat di leher dan tangan'nya yang mengepal

Tiara yang duduk di sebelah suaminya itupun berusaha menenang'kan sang suami

"Pa, sabar pa. Di bicarain baik-baik ya" ucap Tiara sambil mengelus lengan Aiden

"Otak kamu di pakai. Kamu udah berani menghamili Juwi bahkan sekarang kandungan Juwi sudah 3 bulan kamu masih bilang gak mau nikahin dia?" Aid n mencoba menahan emosinya

"Cinta gak cinta kamu tetap harus menikahi Juwi. Tanggung jawab sama kesalahan yang kamu buat Al. Jangan bikin papa sama Mama malu karna ulah kamu" ucap Aiden. Menatap tajam Al

"Dan apa kamu bilang tadi? Kamu cinta sama El? Kalau kamu cinta sama El, gak mungkin kamu ngehamilin perempuan lain terlebih itu sahabat El sendiri" Aiden tersenyum sinis mengingat kebodohan sang putra

Kenapa Harus Aku ??   (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang