Seperti yang Daru katakan kemarin, hari ini Daru dan El sudah mulai masuk kuliah lagi setelah satu Minggu mereka tidak masuk kuliah, bahkan El lebih dari satu Minggu.
Tadi pagi saat bangun El terkejut karena posisi mereka saling berhadapan dan tanpa mereka sadari tangan mereka saling menumpuk di atas guling yang berada di tengah-tengah mereka. Namun hanya El yang terkejut karena El terbangun lebih dahulu, sedangkan Daru masih terlelap.
Saat ini El sedang memasak di dapur untuk sarapan, namun wajah'nya tiba-tiba memerah saat mengingat kejadian tadi pagi, apalagi El sempat menatap wajah Daru yang biasa'nya terlihat datar tapi pagi ini El melihat wajah Daru yang tenang dalam tidur'nya.
Setelah semua sudah selesai, makanan pun sudah tertata rapi di atas meja makan. El menatap semua yang dia kerjakan pagi ini dengan senyum manis'nya.
"First time gue bikinin sarapan buat suami. Hari pertama gue berperan sebagai istri" gumam El yang masih tersenyum
"Ya ampun El ngomong apa sih lo" gumam'nya lagi sambil memegang kedua pipinya karena malu dengan apa yang dia ucapkan tadi
"Kenapa El?" Tanya Daru yang tiba-tiba datang menghampirinya
"Astaga" ucap El yang terkejut
"Kenapa sih?" Tanya Daru lagi, melihat tingkah aneh El
"Ish Lo ngagetin ru" gerutu El
Daru hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan Kepalanya
"Ini lo yang masak?" Tanya Daru menatap masakan yang ada di atas meja makan
"Bukan, si Theo yang masak" El memutar bola matanya malas
Daru mengerutkan kening'nya menatap El bingung
"Ya iyalah gue yang masak, emang siapa lagi" ucap El dengan wajah cemberut
"Sama suami gak boleh gitu El ngomong'nya" tegur Daru
El langsung melipat bibirnya kedalam mendengar teguran Daru
"Maaf" ucap El sambil memilih ujung bajunya
"Iya gak papa, pelan-pelan belajar. Gue juga lagi belajar buat jadi suami yang baik dan bener. Gue tau pernikahan kita mendadak bahkan gue yakin lo sama sekali gak ada perasaan apa-apa sama gue, tapi ayo kita hargai pernikahan ini dan sama-sama belajar. Jalanin semua'nya, belajar saling menerima karna bagi gue nikah itu sekali seumur hidup" ucap daru panjang lebar kemudian tangan'nya mengelus pelan kepala el
El menatap Daru Dengan mata membulat lucu
Ini beneran Daru? Perasaan Daru yang gue kenal orang'nya datar, dingin, cuek, gak banyak bicara apalagi senyum. Serius ini Daru - batin El
"El?" Daru melambaikan sebelah tangan'nya di depan wajah El karena sedari tadi El tidak merespon bahkan tidak berkedip
"H-hah?" El tergagap saat tersadar
"Tadi denger gak gue ngomong apa?" Tanya Daru dengan senyum tipis menghiasi wajah'nya
"I-iya denger kok" El masih tergagap
"Ya udah yuk sarapan, lo ada kelas pagi kan?" Tanya Daru sambil mendudukkan dirinya di kursi
El yang sudah dapat menguasai dirinya pun segera mengambilkan nasi dan di taruh di atas piring daru tak lupa menambahkan lauk
"Iya hari ini ada 2 kelas, pagi jam 9 sama nanti siang jam 1. Lo sendiri masuk jam berapa?" Tanya El yang sudah duduk di kursi dengan piring di depan'nya yang juga sudah berisi nasi dan lauk
"Jam setengah 10 kelas gue. Nanti gue anter, pulang'nya gue jemput. Nanti kelar kelas gue sama Kenan sama vano paling ke basecamp jadi ntar lo telfon aja kalau kelas lo udah selesai biar gue jemput" ucap Daru
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Aku ?? (END) ✓
ContoElfesya Nayara, gadis cantik dan ceria ini tak menyangka bahwa hidupnya penuh rahasia dan kejutan. Dan semua rentetan kejadian yang di alami'nya perlahan merubah kehidupan seorang Elfesya Nayara. " Dunia lagi bercanda sama gue " - El tersenyum denga...