Bella baru saja selesai mengerjakan pr nya. Karena sepulangnya dari jalan-jalan dan saking bahagianya ia sampai lupa jika ada tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Tapi berhubungan mata pelajaran pr tersebut setelah istirahat pertama dan masih ada kesempatan maka itu ia memilih ke perpus untuk mengerjakannya di sana saja.
Setelah menyimpan kembali buku paket pada tempatnya ia segera membereskan alat tulisnya dan segera keluar. Saat di ambang pintu tiba-tiba Bella dikejutkan oleh deheman seorang cowok tampan.
"Khem!!"
"Astaga Kar, lo bikin gue kaget aja deh."
"Kaget ya?"
"Iya lah. Lo ngapain malah berdiri di sini gak masuk?"
"Gue anti sama yang namanya perpus."
Bella berdecih mendengarnya. "Terus lo ngapain di depan perpus?" Tanya Bella mulai berjalan sejajar dengan Askara sambil menggendong bukunya depan dada.
"Nungguin lo."
"Buat apa?"
Bukannya menjawab, justru Askara balik bertanya. "Kemarin seru jalan-jalannya?"
"Seru dong!"
"Gak ngerasa bersalah banget." Gerutu Askara yang tersirat nada sindiran.
"Kalimat anda tertuju ke siapa ya?"
"Yang kemarin pas gue sakit langsung pergi gitu aja jalan jalan. Bahagia di atas penderitaan orang."
"Maksud lo apa ya? Bukannya lo sendiri yang bilang, iya pergi aja gue lebih gak baik kalau lo gak pergi, gitu. Kayaknya gak mungkin sih lo lupa, itu pun kalau lo cuma pura-pura lupa."
"Yaudah sebagai gantinya lo harus dinner sama gue nanti malam."
"Gue?"
"Cuma lo yang di sebelah gue."
"Nanti malam sih gue gak sibuk. Yaudah gak masalah, boleh deh. Kapan lagi diajak dinner sama ketua Skaigor yang paling ganteng di sekolah ini." Kalimat terakhir tersirat nada menggoda dengan menyikut lengan Askara.
Tapi lebih ganteng Revan bagi gue. Batin Bella.
"Jadi gue yang paling ganteng nih?" Goda balik Askara.
"Gue gak munafik, lo emang ganteng."
"Kapan lagi si cewek idaman sekolah ini langsung mau nerima ajakan gue."
"Masa sih cewek idaman sekolah?"
"Gue denger gitu dari para penghuni Gerilya."
Bella menanggapinya hanya terkekeh pelan.
"Bel." Panggil Askara setelah beberapa detik hening.
"Hm?"
"Cuma pengen manggil lo aja."
"Ish." Decak Bella dengan memanyunkan bibir, padahal ia sudah serius bertanya.
Melihat muka Bella dengan memajukan bibirnya seperti itu membuatnya tertawa kecil karena gemas.
"Oke gue serius. Lo pasti belum dari kantin kan?"
"Belum."
"Bareng aja kalau gitu."
"Lo belum dari kantin?"
"Belum juga. Tadi gue ke kelas lo, tapi teman kelas lo bilang lo lagi ke perpus buat ngerjain pr jadi gue susulin."
"Terus lo ngapain susulin gue?"
"Ya pengen ajak lo ke kantin bareng."
"Dalam rangka apa tumben ajak bareng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...