22. Mengungkapkan Perasaan

126 12 3
                                    

Askara sudah tiba di kediaman Bella, ia lebih dulu megetuk pintu rumah besar milik keluarga gadis itu. Tidak lama muncul bi Imah yang membuka pintu.

"Temannya non Bella ya?"

"Iya bi."

"Yaudah ayok masuk den, tunggu di dalam aja." Bi Imah mempersilahkan teman cowok majikan mudanya itu untuk masuk.

Askara dengan sopan menundukkan sedikit kepalanya sebentar lalu segera masuk dan duduk di sofa.

"Bentar ya den, saya panggilin non Bella dulu."

"Oh iya bi, orang tuanya Bella ada di rumah?"

"Kebetulan mereka sedang ke Korea."

Askara hanya mengangguk-angguk.

"Kalau begitu bibi ke atas dulu ya panggil non Bella."

"Iya bi, suruh jangan lelet ya bi, sekalian bilangin gak usah terlalu dandan karena natural aja udah cantik."

Bi Imah terkekeh mendengar penuturan Askara. "Baik den." Bi Imah segera naik ke kamar Bella. Setelah tiba ia mengetuk pintu kamar gadis itu.

"Iya bi?" Tanya Bella setelah membuka pintu.

"Di bawah sudah ada teman non Bella."

"Oke bi."

"Oh iya non, tadi teman non bilang suruh jangan lelet, gak usah terlalu dandan karena natural aja udah cantik."

"Askara bilang gitu bi?"

"Iya non, masa bibi bilang ke non kalau gak gitu."

"Hehe, Askara memang gitu bi, suka gak jelas anaknya."

"Dia gak kalah tampan dari teman non yang satu itu loh."

"Dua duanya cuma teman aku kok bi."

"Kirain salah satunya ada yang non suka."

"Ya... bibi gak usah kepo deh." Tampak Bella tersipu malu.

"Gak apa apa non, nikmati aja masa remajanya dengan sedikit love love."

"Ih bibi."

"Yaudah bibi permisi dulu ya."

"Bi, gimana penampilan Bella?"

"Cantik banget non. Mau makan malam berdua ya non?"

"Ya gitu deh mau nemenin teman dulu, kasian temannya Bella ganteng gitu gak ada pacar, makanya ajak Bella." Ucap Bella terkekeh kecil begitu juga dengan bi Imah.

"Yaudah non, saya permisi."

Bella mengangguk. Ia masuk mengambil tas selempangnya lebih dulu. Saat menutup pintu ia terkekeh geli. "Tadi gue kenapa harus nanya soal penampilan ya? Aneh banget. Padahal gue gak mau dinner sama Revan. Ini Askara loh Bel, jadi santai aja soal penampilan." Monolognya sebelum turun ke bawah menemui Askara.

"Sorry kalau lama nunggu."

"Santai aja."

"Lo kenapa?" Tanya Bella saat Askara memperhatikannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"You are very beautiful." Puji Askara tulus dengan masih menatap manik mata Bella.

Bella yang dipuji hanya tertawa pelan. Tidak terlalu menanggapinya dengan rasa baper. "Thanks."

***

Dua sejoli itu sudah berada disalah satu meja yang sudah dipersiapkan oleh Askara di salah satu Restoran ternama.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang