Bisma berhenti sejenak lalu merogoh ponselnya hendak menghubungi beberapa kontak temannya. Namun dari keempat temannya hanya satu yang terhubung yaitu Askara.
"Kenapa?"
"Temenin gue ke toko buku bentar dong."
"Buat apa coba?"
"Adek gue mau dibeliin buku."
"Gak bisa sama yang lain?"
"Ada yang gak aktif, ada yang operatornya bilang sibuk. Dan cuma lo yang bisa terhubung."
"Gue males, Sma. Suruh cewek lo aja nemenin."
"Nadia gak bisa, lagi ada urusan keluarga. Ayok lah Kar, gue jemput ya?"
"Gue mager. Sekali-kali sendiri aja dulu atau suruh anak Skaigor lainnya yang nemenin lo."
"Yaudah deh gak usah. Gue tebak lo mager karena badmood kan. Soalnya lo masih marahan sama Bella."
"Itu lo tau."
"Yaudah gue matiin."
Setelah itu Bisma melajukan kembali motornya. Di tengah perjalanan tiba-tiba dua motor datang mencoba menghadang dan menganggu Bisma yang sedang mengendari motor.
"Woi woi apaan sih kalian?" Bisma mencoba menghindar. Namun orang itu terus berusaha menendang motor Bisma ingin membuatnya jatuh dan untungnya Bisma masih bisa menahan motornya.
Bisma ingin menambahkan kecepatan laju motornya namun satu motor itu malah berada di depannya sehingga begitu sulit untuk kabur.
"Woi mau kalian apa sih ha?" Kesal Bisma sudah tersulut emosi.
Tiba-tiba orang itu mengeluarkan sebuah pisau lalu menusuk perut Bisma membuat Bisma tak bisa mengimbangi diri sehingga terjatuh.
"Sial!" Setelah itu Bisma langsung pingsan tak sadarkan diri.
***
Askara dan yang lainnya melangkah cepat di lorong rumah sakit setelah mendapat kabar jika Bisma masuk rumah sakit karena tertusuk pisau. Raut wajah mereka tampak gelisah dan khawatir, termasuk Askara dan rasa bersalah seketika menyergap dirinya.
Sesampainya di depan ruang rawat Bisma, mereka berhenti sejenak dan membiarkan Askara yang masuk duluan.
"Tante om." Sapa Askara.
"Bisma...ditusuk pisau, Kar."
"Keadaannya gimana Tante?"
"Bisma belum sadar. Kata dokter, untungnya tusukan pisau itu tidak terlalu dalam."
Askara memeluk mama Bisma dengan pelukan hangat.
"Maaf Tante."
"Tante agak syok waktu tau Bisma ditusuk. Kenapa orang itu tega sama Bisma, apa Bisma ada masalah sama si pelaku?"
"Saya dan teman yang lain janji akan mencari pelakunya Tante." Ucap Askara dengan mengurai pelukannya.
"Bantu kami Askara." Ucap papa Bisma.
"Pasti om. Bisma bagian dari kami, dan saya akan kasih pelajaran sama si pelaku."
"Makasih nak."
"Tante sama om mau pulang dulu, kami minta tolong buat jagain Bisma ya." Ucap mama Bisma.
"Tante sama om tenang aja soal itu."
"Kami titip Bisma ya. Kami pulang dulu." Pamit kedua orang tua Bisma.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...