17. Bella Ditampar

134 10 0
                                    

Sudah satu jam Bella melakukan video call lewat laptop berlogo apel itu dengan saudara tirinya yang berada di Korea. Sebagian pembahasaan mereka tidak jauh dari Bella yang curhat tentang teman kecilnya.

"Sampai sekarang lo belum ngasih tau soal lo yang berteman dari kecil sama dia?"

"Belum. Gak tau kenapa waktunya belum tepat gitu, padahal gue greget banget pengen nanyain apa dia inget sama gue teman kecilnya. Karena gue perhatiin dia tuh kayak baru kenal gue gitu."

"Yaudah lo nanya ke dia sekarang."

"Waktunya belum pas."

"Terus kapan lagi, Bel?"

"Ya tunggu waktu yang tepat gitu."

"Mending lo ngasih tau sekarang deh, daripada diundur-undur terus, yang ada lo malah makin kepikiran. Gue sendiri aja tuh greget banget denger lo curhat terus soal dia."

Bella menghela napas. "Oke, waktu dekat ini gue bakal ngasih tau."

"Gitu dong."

"Eh gimana soal persahabatan lo sama oppa oppa itu?"

"Mau gimana lagi, setelah gue tau dia suka sama gue, hubungan persahabatan kita jadi renggang. Karena gak mungkin kan gue nerima dia jadi pacar yang notabennya beda agama."

"Mantan lo aja lo usahain putusin karena beda agama. Masa lo bakal nerima dia yang sama kayak mantan lo, ujungnya-ujungnya juga bakal putus karena gak direstui sama mami papa."

"Memang rumit jalanin hubungan beda agama ya."

"Tapi, coba deh lo cari oppa oppa yang islam, ada gak ya?"

"Sejauh ini gue belum ketemu sih. Itupun ada yang islam karena mualaf."

"Masih jomblo?"

"Jangankan jomblo Bel, dia udah punya istri dan anaknya lima. Ya kali gue jadi pelakor, amit amit deh."

"Hahaha sorry sorry. Kalau gitu lo cari yang masih single terus ajak mualaf aja, tapi mualafnya bukan karena lo doang ya, karena yang diatas juga, paham kan?"

"Jaehyun NCT mau gak ya, Bel?"

"Eh itu malah makin rumit kali Nau. Udah gak seagama, terus lo bakal banyak saingannya sampai berjuta-juta."

"Yaudah deh yang itu di skip aja. Terus kalau V BTS , gimana?"

"Astaga, itu kayaknya lebih parah lagi Nau."

"Hahaha parah banget emang. Tapi lebih parah parah lagi kalau gue tiba-tiba berjodoh sama salah satunya. Itu suatu kesialan atau keuntungan gak sih? Kalau menurut gue itu kesialan karena fansnya yang bejibun bakal labrak gue."

"Menurut gue malah keuntungan loh, karena di antara banyak fansnya, justru lo yang dipilih Tuhan buat jadi jodohnya."

"Ya balance lah ya."

"Udah Nau udah, stop halu." Ucap Bella yang menyadarkan ke realita dan tertawa lebar. "Udah dulu ya, gue mau keluar." Lanjut Bella.

"Kemana?"

"Minimarket beli eskrim."

"Sendirian aja nih?"

"Iya lah, sama siapa lagi coba."

"Sama pacar maybe."

"Pacar apaan, gak ada pacar."

"Yaampun saudara gue masih jomblo sampai sekarang."

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang