Bella pergi menemui Revan di sebuah taman. Sesampainya di sana terlihat batang hidung Revan yang sedang menunggunya di salah satu bangku. Dengan perasaan riang Bella melangkah menghampiri cowok itu.
"Hai Revan."
"Hai."
"Lo mau ngomong sesuatu soal apa tiba-tiba ngajak gue ketemu?"
"Siapa orang yang lo suka Bel?" Revan to the point.
Bella terkesiap dengan pertanyaan Revan yang tiba-tiba seperti ini.
"Jujur sama gue siapa orangnya?"
"Gue... Gue suka sama..."
"Sama siapa Bel?" Desak Revan masih sabar.
"Gue suka sama lo." Jawab Bella dengan satu tarikan napas. Bella menunduk malu akhirnya perasaanya diungkapkan kepada Revan, ia menjadi salah tingkah sendiri.
Revan tidak terkejut karena sebelumnya ia sudah tahu. Sekarang ia hanya ingin memastikan secara langsung dari gadis itu.
"Sorry sebelumnya, Bel. Gue gak mau lo berharap lebih jauh ke gue."
Bella mendongak. "Maksud lo?"
"Gue gak ada perasaan apapun sama lo, Bel."
Jleb.
Hati Bella mulai sesak, harapan Bella kepada Revan untuk memiliki perasaan yang sama lenyap seketika. Apa ini perasaan Revan yang sebenarnya. Sesaat Bella terdiam membisu.
"Terus kenapa lo bilang suka sama teman kecil lo?" Tanya Bella.
"Gue memang suka sama teman kecil gue sampai sekarang, tapi bukan lo orangnya."
"Gue teman kecil lo juga Van."
Sesaat Revan tampak berpikir.
"Lo gak ingat sama gue?" Tanya Bella dan Revan masih tampak mencoba mengingat.
"Apa lo bukan teman kecil gue? Tapi gue yakin banget lo orangnya. Lo cinta pertama gue, Van."
Revan kecil sedang bermain sepeda dan hujan turun seketika membuat Revan kecil mengayuh sepedanya lebih cepat. Tiba-tiba ia melihat seorang anak kecil perempuan sendirian sedang berdiri di bawah pohon. Ia mendekati anak perempuan itu.
"Kamu anak dari tetangga tante aku kan?" Tanya Revan kecil pada anak perempuan berbando mawar berwarna pink tersebut.
"Kok kamu tau? Emangnya kamu siapa?"
"Kamu anaknya om Zuan sama Tante Aryani kan, dan orang tua kamu tetanggaan sama tante aku. Nama tante aku tante Indah."
"Oh jadi kamu keponakannya tante Indah yang dari Jakarta."
"Iya. Yaudah ayok pulang bareng."
"Tunggu hujannya reda dulu."
"Mau main hujan sambil naik sepeda nggak? Aku bonceng kamu."
"Sepeda kamu gak ada tempat boncengannya."
"Kamu duduk di depan."
"Oke."
Hujan masih turun dan dua anak kecil itu pulang dengan basah kuyup.
"Kamu suka main hujan ya?" Tanya Bella kecil.
"Iya."
Hingga tiba di depan rumah Bella, Bella segera turun dari sepeda.
"Makasih ya, dadah Revan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...