18. Teman Kecil

133 10 0
                                    

"Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga." Seru Faren saat kedatangan Askara dan Bella.

"Hai."

"Hai. Ternyata ada Bella juga." Ucap Bisma.

"Sok lo, padahal sebelumnya udah gue kasih tau bakal ada Bella juga."

"Basa basi gitu lah Ren."

"Pantesan belakangan, dari beli sate dulu ternyata." Sahut Putra.

"Pasti makan di sana dulu kan kalian berdua." Tebak Bisma.

"Sok tau."

"Gak. Kita tau diri kok ada kalian lagi nunggu jadi mending makan bareng-bareng di sini."

"Pengertian banget sih, Bel." Balas Faren.

Mereka semua mulai melahap sate tersebut. Kecuali Askara, cowok itu justru beranjak pergi mengambil kotak P3K.

"Lo mau apain kotak P3K itu, Kar?" Tanya Bisma.

"Mau obatin pipinya Bella yang habis ditampar sama cowok brengsek." Jawab Faren mewakili.

"Lo makan aja dulu, Kar." Ucap Bella.

"Gue bakal makan setelah gue obatin pipi lo."

Bella memutar bola matanya. "Yaudah terserah lo. Gue sambil makan loh."

"Emang kenapa kalau sambil makan?"

"Ya agak repot pasti."

"Gue obatin pipi lo yang kiri kan, nah lo kunyah pake yang kanan. Obatinnya juga cuma bentar."

"Oke."

Askara mulai mengoleskan salep pereda rasa nyeri menggunakan kapas dengan pelan.

Tiba-tiba tangan Bella yang memegang sate naik mendekat ke mulut Askara.

"Mau nyuapin gue?"

"Iya. Buka mulut lo."

Tentu saja Askara langsung membuka mulutnya dan melahap dua potongan daging.

"Rasanya pengen nelpon Nadia suruh ke sini." Timpal Bisma.

"Bener Sma, gue juga pengen nelpon Seila."

"Jangan lah, nemenin gue aja jadi nyamuk." Seru Putra.

"Yang nyamuk bukan kalian aja, gue sama Askara juga nyamuk." Sahut Bella.

"Lo ngerasa jadi posisi nyamuk Bel?"

"Iya lah, nyamukin Lea sama Davian." Ucapnya lalu melahap satenya.

Askara sudah selesai mengoleskan salep pada pipi Bella.

"Thanks."

"Kaki lo udah sembuh ya? Gue baru sadar lo gak kelihatan pincang tadi."

"Udah, waktu gue ke supermarket gue udah jalan normal kayak biasanya."

"Oh jadi kak Bella tadi dari supermarket." Ucap Lea.

"Iya, terus pas pulang gue liat lo, langsung deh gue samperin lo."

"Kok bisa lo keluar sendirian? Lo mau kemana?" Tanya Askara pada Lea.

"Tadi gue mau ke supermarket juga tapi tiba-tiba ada mobil yang hadang gue dan tiga cowok itu tadi mau bawa gue ke bosnya."

"Kenapa gak telpon aku buat nemenin kamu?" Tanya Davian.

"Aku mau sendirian aja, dan aku juga gak tau kalau bakal ada kejadian kayak tadi."

"Lain kali kamu jangan keluar sendirian lagi."

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang