38. Baikan

120 8 0
                                    

Bella membuka pintu ruang rawat Bisma dan masuk ke dalam. Bella tersenyum dan menyapa lebih dulu kepada Nadia yang sudah datang sejak mendengar kabar sang pacar sudah siuman tadi pagi.

"Sorry ya gue baru sempat jenguk Bisma." Ucap Bella merasa bersalah karena hanya dirinya yang paling belakang.

"Gak apa-apa kok kak."

"Keadaan Bisma sekarang bagaimana?"

"Kata dokter kadaan kak Bisma hari ini sudah cukup membaik. Dia sudah siuman tadi pagi dan sekarang lagi tidur."

"Lo sendirian doang?"

"Orang tua kak Bisma baru aja pulang, mau bersih-bersih dulu terus ada yang mau diambil di rumah. Nanti mereka balik lagi."

"Yang lain belum ke sini?"

"Belum. Palingan bentar lagi."

Tidak lama pintu terbuka memunculkan ketiga cowok dan satu gadis.

"Eh udah ada Bella aja." Ucap Faren.

"Sorry gue baru datang."

"Gue paham lo pasti ada urusan."

"Iya. Oh iya Askara gak ikut?"

"Ikut, tapi belakang masuknya soalnya dia gak enak kalau ada lo. Siapa tau lo risih." Jawab Putra tak berniat menyinggung.

"Gitu ya. Terus Askara nunggu di luar?"

"Askara ke taman. Mending lo temuin gih. Dari kemarin Askara butuhin lo Bel. Lo tenangin dia."

"Gue samperin Askara dulu."

Bella segera menemui Askara di taman rumah sakit. Di sana tampak cowok itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Askara tampak pusing dan seakan menaruh banyak beban. Bella melangkah mendekat dan duduk di sebelah Askara yang belum sadar dengan keberadaannya.

"Kalau lo butuh sandaran, ada gue."

Askara menjauhkan telapak tangannya dan menatap ke sebelah pada seorang gadis yang menatapnya balik.

"Bella?"

"Sorry, gue baru muncul di hadapan lo. Gue siap kasih lo sandaran ternyaman di saat keadaan lo kayak sekarang."

"Gue--"

Ucapan Askara terpotong saat Bella langsung memeluknya. Detik berikutnya Askara membalas pelukan Bella dan menenggelamkan kepalanya di leher Bella dan menangis.

"Gue butuh lo Bel."

"Maaf gue baru datang sekarang." Bella meminta maaf sekali lagi sambil mengusap punggung Askara untuk menenangkan.

Askara semakin mempererat pelukannya. Akhirnya ia mendapat pelukan yang ternyaman dari Bella. Beberapa detik mereka mengurai perlukan.

"Kenapa baru muncul?" Tanya Askara.

"Gue terlalu gengsi untuk muncul di hadapan lo. Gue ngerasa gak wajar, makanya sikap gue ke lo seakan gak cinta. Di saat gue udah mau melepas lo tapi hati kecil gue gak bisa, Kar. Gue lambat menghargai dan sia-siain ketulusan lo. Di saat gue baru menyadari gue jadi malu untuk bilang cinta ke lo karena gue tau perasaan lo ke gue udah beda."

"Jadi lo cinta sama gue?"

"Iya." Jawab Bella akhirnya tentang perasaannya dengan tersenyum manis.

"Akhirnya gue gak cinta cuma sepihak lagi dan tau perasaan lo yang sebenarnya." Kini hati Askara yang beberapa hari merasa buruk sekarang berganti menjadi bahagia.

"Sekarang gue yang nanya, lo masih cinta sama gue?"

"Gue hampir pengen nyerah, tapi begonya gue, gue tetap cinta sama lo sampai sekarang. Seakan hati lo ada magnetnya sampai bikin hati gue ketarik terus ke hati lo jadi selalu terikat."

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang