36. Marahan

124 9 0
                                    

Keempat inti Skaigor dan juga Bella dan Naura baru saja tiba di sebuah kafe, mereka akan masuk nongkrong bersama malam ini. Mereka yang baru hendak melangkah meninggalkan parkiran tiba-tiba sebuah batu melayang dan mengenai kepala Askara hingga mengeluarkan sedikit darah membuat semuanya langsung panik termasuk Bella dan Naura.

Namun Naura yang lebih dulu mendekat ke Askara untuk memeriksa kepalanya. Bella yang melihat itu langsung menghentikan langkahnya untuk mendekat dan malah membiarkan Naura walaupun hati kecilnya terasa tak rela. Sedangkan ketiga cowok itu sibuk mengedarkan pandangan mencari siapa pelakunya.

"Kepala lo berdarah Kar." Panik Naura.

"Gak apa-apa." Jawab Askara walaupun kepalanya terasa berdenyut dan perih.

"Kita masuk dulu langsung obatin di dalam."

"Gue-"

"Gak apa-apa gimana kalau kepala lo berdarah. Ayok kita obatin di dalam." Di pikiran Naura hanya Askara dan saking paniknya sehingga sesaat melupakan Askara yang sudah bertunangan dengan Bella.

Sebelum masuk Askara sempat ingin bersuara menanyakan keberadaan Bella namun langsung tidak jadi saat manik matanya menangkap Bella malah pergi dengan cowok yang entah siapa, sehingga Askara memilih diam dan membiarkan dirinya dituntun masuk ke kafe oleh Naura.

"Eh Bella kemana ya?" Tanya Naura setelah sadar melihat ketiga cowok itu sudah masuk menyusul tapi tidak ada Bella ikut bersama mereka.

"Gak tau, kirain udah masuk duluan sama kalian." Jawab Faren. Tadi mereka terlalu fokus mencari si pelaku lempar batu sehingga tak memperhatikan hal yang lain.

"Lo gak perhatiin Bella kemana Kar?" Tanya Bisma.

Askara menggeleng sengaja berbohong.

"Telpon aja gih." Ucap Putra.

Naura merogoh ponsel dan segera menghubungi Bella.

Di sisi lain Bella sedang mengobrol dengan seorang cowok.

"Lo ngapain nyuruh gue ikut lo?" Tanya Bella.

"Kok lo bisa sama mereka?" Bukannya menjawab malah bertanya balik.

"Gue kenal sama mereka."

"Sekedar kenal?"

"Maksud lo sama kelima cowok itu?"

"Iya Bella. Kalau yang cewek gue udah tau itu saudara tiri lo."

"Mereka teman gue dan salah satunya--"

Drtt

"Gue angkat telpon dulu." Bella segera menjawab telepon dari Naura.

"Hallo, kenapa Nau?"

"Lo kemana?"

"Gue..."

"Bella?"

"Gue... Ada urusan bentar doang kok."

"Urusan apa? Apa itu lebih penting daripada Askara?"

"Bukan gitu Nau. Sebentar lagi gue masuk kafe kok. Gue minta tolong obatin kepalanya Askara dulu ya. Bye". Bella langsung mematikan secara sepihak.

"Oh iya, tadi lo sempat ada di sekitar parkiran waktu kejadian itu kan?" Tanya Bella.

"Kejadian apa?"

"Waktu Askara dilempar batu sama orang jahat."

"Emangnya kenapa?"

"Lo liat gak?"

"Gak."

"Siapa sih orang jahat itu. Kalau iseng tuh kelewatan banget tau gak sampai bikin kepalanya Askara jadi terluka. Kepala dipukul aja gak boleh kan apalagi sampai dilemparin batu kayak tadi." Gerutu Bella.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang