35. Basket

117 9 0
                                    

Setelah sarapan dan berpamitan, Bella segera melangkah keluar. Setelah berada di ambang pintu rumah seketika ia berhenti dan merasa bingung dengan Askara yang tiba-tiba sudah berada di depan dengan motor kesayangan.

"Morning." Sapa Askara.

"Morning. Lo mau jemput gue?"

"Iya lah, mau jemput tunangan gue."

"Kok gak ngabarin dulu?"

"Gak dikasih tau sama bokap nyokap lo kalau mulai hari ini gue bakal anter jemput lo terus ke sekolah."

Bella menggeleng jujur.

"Udah lah, gak penting juga ngasih tau lo atau gak. So, kita berangkat sekarang."

"Bella tunggu dulu--" Teriak Naura dengan berlari kecil keluar menyusul Bella. Ucapannya langsung terputus saat Bella ternyata masih berdiri di depan, ia kira Bella sudah berada di dalam mobil.

"Kenapa Nau?"

"Gue pikir lo udah masuk mobil. Ini ponsel lo ketinggalan."

"Thanks."

"Morning Naura." Sapa Askara.

"Morning."

"Cie dijemput tunangan." Goda Naura pada Bella.

"Biasa aja kok Nau. Yaudah gue berangkat ya. Bye."

"Kalian hati-hati. Jagain saudara gue ya Kar."

"Pasti."

Rasa tak enak hati langsung menyergap hati Bella karena memikirkan perasaan Naura yang melihatnya boncengan dengan Askara.

Naura yang peka hanya tersenyum meyakinkan jika ia benar sudah ikhlas dan Bella pun ikut tersenyum sebelum benar pergi meninggalkan pekarangan rumah besar Bella bersama Askara.

"Kenapa gak pegangan?" Tanya Askara.

"Emang boleh?" Tanya Bella polos.

"Boleh lah, Bel."

"Takutnya lo gak mau."

"Mau dong. Peluk gue aja. Gue gak mau tunangan gue sampai jatuh terus gak jadi nikah."

"Eh mulut lo ya!" Reflek Bella mencubit lengan Askara yang dibaluti jaket dan seragam membuat cubitan mautnya tak terasa bagi Aksara.

"Lo kenapa?"

"Makanya hati hati kalau ngomong. Main asal ngomong aja. Kalau gue jatuh beneran gimana." Omel Bella di atas motor.

"Makanya pegangan dong biar gak jatuh beneran."

"Gak perlu. Yang penting lo hati-hati."

"Yaudah terserah. Oh iya, lo belum pernah nyoba kan dibonceng pas gue selip sana sini."

"Jangan macam-macam ya Kar! Awas lo!" Bella merasakan perasan tak enak akan segera terjadi.

"Gue bakal tunjukin salah satu bakat gue Bel."

"Jangan--"

"Askaraaa!!!!" Sontak Bella langsung memeluk pinggang Askara sangat erat.

Tidak lama mereka sudah tiba di parkiran sekolah. Bella langsung turun cepat dan melepas helm lalu berlari menuju toilet.

Askara panik dan bingung seketika. Ia langsung melangkah menyusul Bella meninggalkan keempat temannya yang juga menatap mereka bingung melihat dua sejoli yang baru terikat pertunangan kemarin itu langsung masuk duluan begitu saja.

Bella menghela napas lega keluar dari toilet setelah muntah akibat seorang cowok yang kini sedang menunggunya di luar tanpa Bella tahu.

"Lo kenapa Bel?" Tanya Aksara panik.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang