Hari ini Askara terpaksa memakai mobil ke sekolah karena tidak mungkin kakinya yang masih terasa sakit menggunakan motor. Tadi temannya sempat menawari untuk dibonceng saja, tapi Askara menolaknya mentah-mentah.
Di dalam mobil bukan hanya ada Askara, ada ketiga sahabatnya juga, dan yang kedua sahabatnya itu sengaja ikut nebeng. Alasan randomnya karena ingin mencoba menaiki mobil pribadi Askara dan pemiliknya pun iya iya saja karena cowok itu masih mode galau. Kemarin di hari Minggu Askara hanya berdiam diri di kamar seharian karena sedang galau. Ia sempat melakukan video call dengan keempat sahabatnya untuk curhat apa yang terjadi dengannya dan Bella.
Yang mengenderai mobil adalah Putra, dengan sangat terpaksa jam enam pagi ia ke rumah Askara karena diminta cowok itu untuk mengemudi. Motornya Putra dititip di garasi rumah Askara. Setelah itu pergi menjemput dua orang merepotkan itu. Semuanya sudah direncanakan saat kemarin. Sementara Davian naik motor bersama Lea.
Setelah memarkir mobil di tempat biasanya dan di sebelahnya terparkir motor Davian. Keempat cowok itu segera keluar.
"Yaudah aku duluan ya kak, soalnya mau buka buku dulu sebelum ulangan." Ucap Lea hendak masuk duluan karena ada ulangan harian di jam pertama jadi ada sedikit kesempatan untuk baca buku pelajarannya.
"Iya, semoga lancar."
"Aamiin."
Belum sempat Lea hendak berpamitan sama keempat lainnya, Nadia datang menghampiri mereka.
"Pagi Dede."
"Pagi kak Bisma sayang."
"Dede jangan manggil sayang dong di depan mereka, mereka jadi iri tuh pengen dipanggil sayang juga sama pacarnya."
"Iri apaan, setiap hari gue dipanggil sayang sama Seila ya."
"Seila doang nih, gak beberapa cewek." Balas Putra.
"Ya cuma pacar gue lah, nggak percaya banget sih kalian kalau gue udah berusaha sama satu cewek."
"Iya Put, si temen kita satu ini lagi berusaha nahan supaya gak membagi hatinya ke cewek lain selain Seila." Sindir Bisma.
"Lebih kuatin iman lo lagi bro." Ucap Putra sambil menepuk-nepuk bahu Faren.
"Aku sama Nadia duluan ya. Dan untuk kak Askara jangan galau lagi kalau liat kak Bella, tuh orangnya baru dateng. Bye semua." Lea dan Nadia melambaikan tangannya sebelum pergi dan tak lupa Nadia mengirimkan cium jauh untuk pacarnya.
Setelah Lea dan Nadia pergi kelima pasang mata itu sontak menatap ke arah seorang gadis yang berjalan sendirian masuk gerbang.
Rasa sesak kembali melanda hati Askara saat mengingat gadis itu menolaknya. Tapi anehnya kedua netranya terus memandang Bella seakan enggan untuk dialihkan padahal di sisi lain ia menatap Bella membuatnya ingin membuang muka.
Saat Bella melewati kelima cowok tampan itu, tiba-tiba salah satunya menyahut untuk menyapa.
"Pagi Bella." Sapa cowok yang khas dengan suara sedikit cemprengnya itu.
"Pagi. Gue duluan, ya." Balas Bella dengan senyum ramah. Bella yang dengan sengaja tidak ingin menatap Askara namun matanya seakan menyuruh untuk melirik Askara hingga mata keduanya bertemu sejenak.
"Tenang aja, Kar. Kalau jodoh nggak akan kemana." Kata penenang keluar dari mulut Faren.
***
Bella sangat ceroboh sehingga lupa membawa topi. "Revan, gue lupa bawa topi. Gimana nih?"
"Yaudah pake topi gue aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...