27. Egois

93 10 0
                                    

"Pagi anak-anak!" Balas guru mata pelajaran matematika yang bernama ibu Rose, guru tercantik di Gerilya namun sayang jutek dan tegas. Guru satu itu tidak terlalu menyukai pujian yang berlebihan.

"Pagi bu cantik!" Sapa semua murid dengan ceria, kecuali Davian dan Askara yang tidak menggunakan kata cantik.

"Bisa tidak sekali aja, tidak usah ditambahin kata cantik?!"

"Harus dong bu, kan ibu Rose memang cantik." Jawab Faren mewakilkan.

"Davian, kamu bagus karena tidak menambahi kata cantik."

"Saya juga loh bu." Timpal Askara.

"Kamu pasti ngomong dalam hati." Tebak Bu Rose.

Emang bener bu kata cantiknya lanjut dalam hati, tapi tetap cantikan my girl. Batin Askara.

"Bu, Davian bagus apanya? Cuma Davian doang yang gak muji ibu." Sahut Bisma.

"Justru itu yang ibu sukai. Kalian tau sendiri kan ibu gak suka sama pujian yang terlalu berlebihan, apalagi setiap kali ibu masuk kalian terus saja memuji ibu, ketemu ibu di mana-mana selalu bilang cantik."

"Gimana sih bu, wajar lah kita muji-muji. Itu lah nasib ibu yang punya paras wajah cantik bak bidadari."

"Lebay lo Ren." Celetuk Putra.

"Faktanya emang gitu kali."

"Iya emang bener."

"Ibu hanya tidak ingin dapat penyakit ain dari kalian. Kalian tau kan apa itu penyakit ain?"

"Gak bu!"

"Tau bu!"

Ada yang menjawab tidak ada dan sebagian menjawab tahu.

"Masa tidak tau. Yang tidak tau pasti kalian bolos kalau pelajaran agama kan. Pelajaran agama itu penting ya anak-anak."

"Kita gak bolos bu. Cuma lagi lupa."

"Bu kita-kita aja sering dapat pujian karena ketampanan kita, tapi kita terima-terima aja, karena kita tau kita memang tampan."

"Gak perlu sombong berlebihan."

"Bu Rose."

"Ada apa Bisma?"

"Masyaallah bu Rose cantik banget."

"Terima kasih. Tapi mujinya gak usah setiap saat."

"Ibu mau gak punya calon suami dari murid ibu sendiri?" Tanya Faren tiba-tiba.

"Lah, bisa-bisanya mikir gitu. Ya kali bu Rose mau, umur lo beda jauh." Sahut Putra.

"Kalau murid dan gurunya berjodoh ya apa boleh buat."

"Sudah sudah, ibu langsung menagih pr kalian. Ketua kelas tolong kumpul buku teman kamu terus bawa ke atas sini." Perintah ibu Rose kepada ketua kelas itu yang langsung menuruti. Ketua kelas mulai mengambil buku di meja dari sisi kanan dulu.

"Kenapa, Ren?"

"Mampus gue. Gue lupa ngerjain."

"Serius lo?"

"Lo kan emang gak ngerjain, cuma nyontek."

"Lo gak salin yang dikirim di grup kemarin?"

"Gue baru mau nyalin tapi Seila keburu nelpon nyuruh nemenin ke apotek. Pas dari apotek gue langsung ke markas. Pulangnya gue udah lupa. Bukan lupa sih sebenarnya, tapi gue kira udah kerjain njir."

"Salah lo sendiri bro."

"Gimana dong."

"Yaudah nih salin cepet. Balapan  nulisnya."

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang