39. Hampir diculik

116 9 1
                                    

Setelah dari antar sang pacar, Askara kembali ke rumah sakit.

"Gue kira lo mau jalan-jalan dulu sama Bella?" Tanya Faren.

"Rencananya besok."

"Kenapa gak sekarang? Baru baikan seharusnya habisin waktu berdua aja dulu."

"Gak usah mikirin kondisi gue. Lagian di sini banyak yang nemenin. Gue bisa ngertiin kok karena sahabat gue baru aja baikan sama tunangannya." Sahut Bisma.

"Alasannya bukan karena kondisi lo. Bella lagi jalan ke mall nemenin calon mertua gue."

"Widih calon mertua gak tuh." Celetuk Faren.

"Kita mah kalah sama si ketua. Panggilan ke nyokapnya Bella bukan tante lagi tapi udah mama calon mertua, asiiik." Bisma yang masih merasa perih di bagian luka tusukannya masih menyempatkan menggoda Askara.

"Gue salut sama lo, Sma, masih bisa-bisanya goda gue."

***

Bella dan mamanya telah selesai berbelanja di mall dan kini mereka berjalan ke parkiran untuk segera pulang mengingat sudah hampa petang.

Beberapa menit menghabiskan waktu di perjalanan hingga malam tiba dan keadaan sekarang tengah macet jadinya supirnya terpaksa lewat jalan pintas yang cukup sepi. Saat lewat di sana tiba-tiba pak supir merasa ada dua motor yang mengikuti mereka.

"Bu, kayaknya ada yang ikutin kita deh." Ucap pak Ono.

"Ikutin kita?" Tanya Bella.

"Iya non."

Sontak Bella dan mamanya langsung menoleh ke belakang dan benar ada dua motor yang sedang mengikutinya.

"Pak tolong dipercepat aja ya." Pinta Aurel.

"Baik bu." Pak supir itu menambahkan kecepatan mobilnya lebih cepat.

"Mi, gimana ini?" Bella mulai panik sesekali menoleh ke belakang.

"Kamu tenang ya. Mami coba telpon papa kamu dulu." Aurel mencoba menelpon sang suami, namun tidak aktif.

"Nomor papa kamu gak aktif." Aurel menghela napas gusar.

"Aku coba telpon Askara mi."

"Iya cepet sayang."

Bruk.

Belum sempat menekan tombol untuk menelpon Askara tiba-tiba ponsel Bella  terjatuh ke bawah kursi karena mobil yang langsung berhenti sangat mendadak.

"Maaf bu, non, mereka hadang kita jadi saya rem mendadak."

"Mami, hp Bella gak tau di mana." Gelisah Bella sembari tangannya mencari-cari letak ponselnya yang jatuh.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan kasar dari luar jendela mobil oleh dua cowok yang bermasker hitam tersebut.

"Gimana ini, mi?"

"Keluar kalian!!" Gertak cowok itu.

"Begini saja, mending kita keluar kasih apapun yang mereka minta."

"Kita jangan keluar mi."

"Keluar! Kalau gak gue pecahin jendela mobilnya!" Ancam cowok itu.

"Biar mami aja yang keluar sama pak Ono. Kamu tetap di sini, oke?"

"Gak gak. Yaudah Bella juga ikut keluar, gak mungkin Bella biarin mami disakitin nanti."

"Kita harus berani sayang."

Saat pintu mobil dibuka lebar, salah satunya langsung menarik Bella keluar.

"Eh, kalian jangan kasar sama anak saya ya!" Aurel langsung melepas tangan cowok itu dari pergelangan Bella.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang