Bella berjalan menghampiri Kelvin yang sedang duduk menunggu di bangku taman. Sebelumnya ia sudah mengabari cowok itu untuk bertemu dan Kelvin mengatakan pertemuannya di taman dekat apartemennya saja.
"Ada perlu apa ngajak gue ketemu?" Tanya Kelvin setelah Bella berada di hadapannya.
"Lo jujur sama gue."
"Bentar deh, mending lo duduk dulu."
"Gue mau bahas sesuatu yang penting dan lo harus jawab jujur." Balas Bella tak menghiraukan tawaran Kelvin.
"Bel, what happen? calm down." Balas Kelvin yang merasa sedikit bingung.
"Ini gelang lo kan?" Bella langsung memperlihatkan sebuah foto gelang dari ponselnya.
Sontak Kelvin berdiri dan memperhatikan foto gelang tersebut. "Itu gelang gue. Lo dapat darimana foto itu dan apa maksud lo ngasih liat foto itu?"
"Gue mau pastiin dari lo sendiri kalau memang benar itu punya lo. Gelang lo sekarang ada di mana?"
"Di apartemen. Gue gak pake." Jawabnya dengan memalingkan wajah.
"Jawab yang jujur, Vin!"
Kelvin menyugar rambutnya ke belakang sebelum menjawab. "Gue tau pasti lo udah tau di mana gelang gue. Tunangan lo sendiri yang rampas dari tangan gue dengan kasar."
"Jadi benar lo pelakunya. Apa lo ada kaitannya sama kejadian empat orang yang hadang gue dan mereka bilang mau bawa gue ke bosnya, dan bosnya itu sebenarnya adalah lo?"
"Memang gue, tapi dari awal gue gak tau cewek yang dekat sama Askara itu ternyata lo, Bel. Sumpah gue gak ada niat mau culik lo. Setelah gue tau tunangannya Askara adalah lo, gue langsung suruh mereka untuk berhenti culik tunangannya Askara."
"Bisma yang ketusuk itu ulah lo juga?"
"Iya, gue suruh mereka nusuk Bisma." Mau tidak mau ia harus jujur.
"Astaga Kelvin, kenapa lo bisa lakuin hal yang jahat kayak gitu sih?" Bella benar-benar tak menyangka.
"Lo juga pasti udah tau rencana gue ke Indonesia."
"Makanya gue langsung nemuin lo untuk membicarakan hal yang membuat gue syok karena kelakuan lo. Sebelum gue temuin gelang lo, gak pernah ada sedikitpun terlintas di pikiran gue kalau lo yang lakuin semua ini."
"Gue memang punya tujuan tertentu ke sini. Gue minta bantuan sama beberapa anak Exlan lainnya buat lakuin rencana gue. Gue suruh mereka buat celakain teman temannya dulu sebagai pembukaan. Sebenarnya ketua Skaigor target utama gue, dan gue mau bermain-main dulu. Tapi, setelah gue cek libur gue, kayaknya gak bakal bisa kalau gue celakai semua teman-temannya. So, gue langsung turun tangan untuk celakai Askara."
"Kenapa lo mau celakai Askara? Apa masalah lo sama dia? Apa Askara pernah bikin kesalahan sama lo? Jawab Vin?"
"Kalau bukan Alex sahabat gue, gue juga ogah berurusan sama dia."
"Alex? Kembarannya Mauren? Apa sebenarnya masalah kalian?"
"Gue rasa lo udah tau masalah Alex dan Mauren sama Askara di masa lalu. Dan gue sebagai sahabat gak bisa biarin sahabat gue diperlakukan seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...