Askara keluar dari kelas dan berjalan menuju kelas sebelah. Askara langsung menyelonong masuk tanpa permisi.
Kedatangannya membuat para penghuni kelas 12 IPA 1 dibuat heran, dan pekikan dari siswi langsung menggelegar. Banyak siswi centil yang langsung memperbaiki tatanan rambutnya.
"Askara mau samperin siapa ya?"
"Gue lah pasti."
"Dih gue kali."
"Geer banget kalian bertiga, pasti gue lah."
Ocehan siswi-siswi yang terlalu percaya diri mulai riuh, padahal Askara melangkah ke bangku belakang menghampiri seorang gadis yang tampak sedang fokus mengajari teman kelasnya yang bertanya tentang pelajaran.
"Khem!"
"Khem!"
Bella mendengus. "Gue tau siapa yang bikin kelas gue jadi berisik kayak sekarang." Ucap Bella tanpa menoleh.
"Alat tulis lo."
Bella menoleh dan menatap Askara yang juga menatapnya.
"Mana tas lo?" Tanya Askara.
"Itu di bangku depan. Kenapa emang?"
Askara tak menjawab lalu berbalik. Tapi sebelum melangkah Bella mencegahnya. "Lo mau ngapain?"
"Naroh barang-barang lo."
"Gak usah, biar gue aja, sini."
"Gue aja."
Bella memutar bola matanya malas. "Siniin aja Kar, gitu doang masa mau ditarohin sih."
Askara tak menghiraukan Bella lalu ia segera melangkah ke arah bangku Bella.
"Ish." Dengus Bella.
Askara menaruh barang-barang Bella yaitu buku tulis serta tempat pensilnya.
Ada yang menggoda Bella dan ada juga yang iri melihat tingkah Askara.
"Makasih. Tapi, tadi mending gak perlu ditarohin segala."
"Udah terlanjur."
Bella memutar bola matanya.
"Lo duduk sama siapa?"
"Sama Revan."
"Oh." Balas Askara dingin. Bella sadar dengan raut wajah Askara, tapi ia bodoamat.
"Kok belum keluar? Masih ada perlu lagi?"
"Tadi lo bergosip ya di belakang?"
"Ish, bergosip apaan. Gue itu lagi ajarin teman gue."
"Oh."
"Ada apa Bel?" Tanya Revan yang baru datang.
Askara melirik sinis Revan. "Gue keluar." Pamitnya pada Bella. Sebelum itu ia mengusap rambut gadis itu.
***
Saat ini sudah jam istirahat dan entah kenapa kantin sangat ramai di jam istirahat pertama ini, tapi biasanya memang seramai ini. Beberapa murid memilih mundur dan akan masuk jika sudah tidak terlalu berdesakan lagi.
Bella mengedarkan pandangannya lalu mendengus saat tidak ada tempat yang kosong. Ia memang agak lambat ke kantin jadinya tidak kebagian tempat. Ia menggigit bibir bawahnya sedang menahan lapar.
"Kalau tunggu sampai ada yang kosong gue bisa mati kelaparan duluan kalau gini."
Kantin SMA Gerilya hanya satu, tapi begitu luas.
Bella menghela napas pasrah, lalu ia berbalik hendak keluar kantin. Namun langkahnya terhenti saat seorang cowok meneriaki namanya.
"Bella!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA 2
Teen FictionCinta pertama memang tak selamanya indah. Askara memiliki kisah pada cinta pertamanya tak sesuai harapan yang harus berakhir begitu saja sebelum jadian. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya Askara menemukan kembali gadis yang layak untuk dici...