20. Kesal

120 8 2
                                    

"Arghhhhhh!!"

"Revan sialan!"

Askara meluapkan kekesalannya saat mengetahui Bella ada janji dengan cowok yang bernama Revan. Askara bisa saja mencegah Bella agar tidak pergi, tapi ia tidak ingin melihat kegelisahan wajah gadis itu juga.

Askara punya rencana dan setelah rencananya berhasil Askara akan melarang Bella untuk dekat dengan cowok lain termasuk Revan.

"Hai Askara!" Teriak Bisma dan Faren yang masuk ke kamar Askara membuat pemiliknya menoleh.

"Mau ngapain kalian?!" Gertak Askara.

"Eits santai dong Kar. Kenapa tuh muka kusut amat?" Cibir Faren.

"Pengen gue setrika muka lo!"

"Eh jangan dong Kar, entar gak ada cewek yang terpikat sama gue lagi." Balas Faren sambil duduk di sofa.

"Anjir, gue kira lo udah cukup sama satu cewek doang." Seru Bisma yang juga ikut duduk di sebelahnya.

"Gak ada syukur-syukurnya lo milikin Seila." Putra ikut menambahi hendak merebahkan badannya di kasur king size milik Askara.

"Jangan baring di kasur gue!"

Sontak Putra tidak jadi baring mendengar gertakan Askara.

"Lo kenapa sih? Sensi amat."

"Lo juga ngapain main ambil cemilan gue!" Gerutu Askara saat Bisma meraih sebuah keleng berisi cemilan keripik yang tersedia di kamar Askara.

"Punya lo?"

"Punya bi Mayang." Balas Askara asal.

"Oh kirain khusus untuk gue dan yang lain." Ucap Bisma tidak peduli dan membuka tutupnya. Satu keripik berhasil dimasukkan ke dalam mulut dan seketika berhenti mengunyah karena kalimat Askara.

"Lo makan itu bakal sakit perut, baru tau rasa lo."

"Astaga Kar gue udah makan sebiji, cabut gak ucapan lo."

"Ogah."

"Bantuin gue woi keluarin nih keripik. Nanti kalau gue beneran sakit perut dan gak masuk sekolah, kalian jadi kangen sama gue lagi."

"Dih najis gue kangenin Lo." Timpal Putra yang sudah merebahkan badannya anteng.

"Eh kok malah kepala gue yang sakit sih?" Bisma berpura-pura memegang kepalanya yang sakit.

"Tadi gue ngomong dalam hati kalau gak sakit perut ya sakit kepala aja, Sma. Maafkan saya Bisma." Balas Faren dengan dramatis berpura-pura bersalah.

"Bego lo berdua." Cibir Davian lalu bangkit dari sofa dan mendekati Askara.

"Lo galau?"

"Pake nanya lagi. Ya jelas lah."

"Soal Bella?"

"Gue kesal Bella cepat pulang. Dia ada janji sama Revan sialan itu."

"Jadinya lo marah-marah gini?" Sahut Bisma.

"Iyalah bego, gak mungkin gue seneng."

"Astaga Kar, gue nanya baik baik loh, malah jawabnya ketus." Dramatis Bisma dengan mengelus dada seolah harus sabar.

"Pantesan lo sensi amat sama kita."

"Saran gue ya Kar, mending lo percepat deh ungkapin perasaan lo ke Bella. Gak usah pake undur waktu lagi dengan alasan butuh proses." Saran Faren.

"Gue setuju tuh sama Faren. Jangan nungguin pas ulang tahun dia. Keburu diembat beneran loh nantinya sama Revan."

"Besok malam minggu, gue mau ajak Bella dinner." Ucap Askara tiba-tiba.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang