15. Pake Mobil ke Sekolah

127 10 0
                                    

Askara mengantar Bella pulang malam ini. Sebelumnya Raisa masih menawarkan kepada Bella untuk tetap bermalam semalam saja sampai kakinya sembuh sebagai pertanggungjawaban mengingat orang tuanya yang belum pulang. Namun Bella mengatakan jika hal itu tidak ada sangkutpautnya, ia juga merasa sudah membaik dan bisa merasakan jika besok kakinya sudah sembuh.

Mereka masih di tengah perjalanan menuju rumah Bella. Askara yang sebelumnya fokus menyetir menoleh ke Bella.

"Kenapa gak nginep di rumah gue lagi sih sampai kaki lo sembuh?"

"Gue kan tadi udah bilang kalau besok kaki gue udah sembuh. Lagian besok kita udah sekolah."

"Lo udah kabarin nyokap bokap lo?"

"Belum, kayaknya gak usah deh."

"Kenapa?"

"Gue gak mau mereka khawatir. Nantinya mereka bisa bela-belain pulang ke Indonesia lagi cuma buat ngecek keadaan gue."

"Segitunya?"

"Iya. Pernah waktu gue di Australia gue cuma keiris pisau dan bokap gue langsung ke sana pas oma gue kabarin. Jadi gue biasanya lebih berhati-hati dalam ngerjain sesuatu."

"Lo anak satu-satunya mereka ya?"

"Sebenarnya mami Aurel adalah nyokap tiri gue. Nyokap kandung gue udah meninggal." Bella sedikit menceritakan tentang keluarganya.

Askara menoleh sebentar, ia terkejut ternyata takdirnya sama dengan Bella yang mempunyai ibu tiri tapi untungnya mereka mendapatkan ibu tiri yang sangat menyayanginya.

"Gue punya saudara tiri perempuan yang seumuran. Dia memilih sekolah di Korea." Lanjut Bella.

"Jauh banget."

"Karena dia suka yang berhubungan dengan Korea."

"Di sana dia tinggal sendirian doang?"

"Gak. Bokap sama nyokap gue gak mungkin izinin. Dia tinggal sama tantenya, saudara dari nyokap tiri gue."

"Oh."

"Kehilangan nyokap kandung gue lima tahun yang lalu bikin gue hancur karena wanita hebatku lebih dulu pergi. Tapi, Tuhan maha baik dia gantikan sosok ibu yang sekarang begitu menyayangi anak sambungnya, dan punya saudara tiri yang baik juga. Gue bersyukur banget."

Mama kandung Bella meninggal lima tahun yang lalu, saat itu papanya juga lebih hancur. Saat hadirnya Aurel dua tahun yang lalu mampu membuat mereka secara perlahan kembali pulih dan kembali bahagia sampai sekarang. Zuan meyakini pilihannya untuk menikah lagi dan memilih Aurel karena wanita itu adalah sahabat dekat dari Aryani.

"Nasib kita sama."

"Sama maksudnya?"

"Mama Raisa adalah nyokap tiri gue, dan nyokap kandung gue udah meninggal waktu gue berumur satu tahun."

"Lea dan Kila saudara...?"

"Kila hadir setelah mama Raisa dan bokap gue menikah."

Bella mengangguk-anggukkan kepala mengerti. Yah benar nasib mereka hampir sama.

"Sama kayak lo gue juga beryukur." Ucap Askara.

Tangan Bella naik mengusap bahu Askara dengan lembut dan tersenyum mengisyaratkan hal itu memang harus disyukuri.

Senyuman dan sentuhan itu membuat Askara tertegun sesaat, jantungnya bedetak kencang. Tak lupa ia membalas senyuman gadis itu.

"Lo udah punya pacar?" Tanya Askara yang tiba-tiba.

"Gak ada."

"Gebetan?"

Bella terdiam sejenak. "Hm."

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang