33. Perjodohan

129 12 0
                                    

"Bella." Naura berteriak memasuki kamar Bella.

"Lo kenapa Nau? Seneng banget gue liat."

"Gue seneng karena gue udah tau namanya dia."

"Cinta pandangan pertama lo itu yang lo maksud?"

Naura mengangguk antusias.

"Namanya siapa?"

"Askara!"

Deg!

"Tadi gue ke kafe bareng dia. Terus gue langsung tanyain namanya sebelum gue lupa lagi."

Apa firasat gue benar ya? Batin Bella.

"Lo pacaran sama dia?" Tanya Bella.

"Kenal aja baru beberapa hari Bel, ya kali langsung pacaran."

"Atau kalian lagi masa pendekatan?"

"Gak juga kok."

"Terus kenapa ke kafe bareng?"

"Tadi rencana gue mau jemput lo, tapi mobilnya tiba-tiba mogok dan kebetulan Askara lewat gue langsung panggil dia. Terus dia ngajak gue kafe. Jadi gak jadi jemput lo, sorry ya."

"Gak apa-apa. Terus dia nanya gak ke lo mau kemana?"

"Sempat nanya, terus gue jawab mau jemput saudara gue. Udah itu aja setelah itu pembahasannya random banget."

"Oh gitu."

Suara ketukan pintu dari luar terdengar membuat Bella menyuruh masuk dan terlihat bi Imah.

"Ada apa bi?"

"Non Naura sama Non Bella disuruh turun."

"Iya bi."

Bella dan Naura langsung bergegas turun menemui orang tuanya di ruang tengah.

"Ada apa ma, pa?" Tanya Naura mewakilkan yang telah duduk di sofa begitupun Bella yang duduk di sebelahnya.

"Papa ada pertemuan sama keluarga teman papa nanti malam. Kami akan makan malam bersama. Jadi papa mau kalian nanti siap-siap!"

"Pertemuan dua keluarga aja pa?" Tanya Bella.

"Iya. Untuk silaturahmi bersama keluarga mereka."

"Teman papa siapa?" Tanya Naura.

"Purnama."

***

Malam telah tiba dan jam sudah menunjukkan jam 8 kini Bella dan sekeluarga memasuki restoran mewah tempat makan malam mereka.

"Selamat datang Zuan. Sudah lama kita ingin makan malam seperti ini. Dan akhirnya ada kesempatan." Ucap Purnama.

"Biasalah kita sudah sama-sama sibuk sekali. Jadi susah curi-curi waktu untuk sekedar makan malam bersama keluarga masing-masing." Balas Zuan.

Setelah dua keluarga itu saling menyapa, Purnama mempersilahkan untuk duduk.

"Anak kamu yang pertama kok tidak hadir?" Tanya Zuan yang sedari tadi tidak melihat batang hidung anak pertama Purnama.

"Dia lagi angkat telpon sebentar dari temannya."

Bertepatan itu Askara sudah datang bergabung di antara mereka.

"Maaf, aku tadi dari angkat telpon sebentar." Ucap Askara membuat semua orang menoleh padanya. Askara melempar senyum ramah dan duduk di kursi berhadapan dengan Bella. Ia tidak begitu kaget karena ia sudah tau jika keluarga Bella yang akan ditemui.

"Saya baru pertama kali ketemu sama anak kamu, dia sangat tampan seperti kamu waktu masih muda." Puji Zuan.

"Karena memang papanya tampan jadi ketampanan saya menurun ke anak." Balas Purnama tertawa kecil.

ASKARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang