12.
••• SELAMAT MEMBACA •••
🍂
' Kringggg... '
Bel istirahat berbunyi, semua murid SMA SAMUDRA pun berhamburan keluar kelas mereka. Begitupun dengan Gavin dan ketiga teman nya.
"Oke jadi gue yang bakal tentuin jalan mana aja yang boleh di lewatin menuju ke kantin sekolah" Ujar Bayu dengan senyuman khasnya.
Semua temannya hanya mengangguk mengiyakan ucapan Bayu.
"Oke,inget ya siapa yang telat sampe ke kantin dia yang bayar makan siang hari ini"
"Setuju?" Lanjut Bayu kepada ketiga temannya, saat mereka kini sudah berada di luar kelas.
"Ayo, siapa takut " Jawab Tio yang juga di angguki oleh Gavin dan Laskar.
"Vin, lo lewat lapangan basket" Ujar Bayu menatap Gavin, Gavin pun mengangkat sebelah alisnya dan mengangguk menyetujui ucapan Bayu.
"Laskar lo lewat taman belakang" Lanjut Bayu, yang juga di angguki oleh Laskar
"Lo Tio, lo lewat jalan perpustakaan, abis itu muter ke belakang ruang komputer" Ujar Bayu manatap Tio
"Gila lo,kalo dari situ ke kantin jauh lah. Gak gak, gak mau gue lewat situ" Timpal Tio yang tak Terima dengan saran Bayu
"Lah gak boleh nolak, lo harus lewat situ" Ujar Bayu yang tetap dalam pendiriannya.
"Terus lo lewat mana hah?" Tanya Tio mulai nyolot.
"Gue? gue lewat lorong kelas 11 ape lo" Jawab Bayu, Tio seperti tengah berpikir.
Kantin sekolah terletak di depan bangunan sekolah mereka, hampir dekat dengan gerbang kedua sekolah mereka. Jika mereka melewati jalan yang di tentukan oleh Bayu, itu akan terhitung sama jauhnya tergantung secepat apa mereka berlari.
"Okelah, gue setuju!" Ujar Tio yang akhirnya ia pun menyetujui ucapan Bayu setelah ia memikirkan hal itu.
"Ya udah buruan mulai gue laper nih" Timpal Gavin yang sudah sangat kesal dengan perdebatan mereka.
"Oke kita mulai "
"Satu.... "
"Dua.... "
"Tiga.... "
"GO!!.... " Teriak Bayu yang kemudian mulai berlari, begitupun dengan Gavin, Laskar dan Tio yang juga mulai berlari ke jalan yang sudah Bayu tentukan tadi.
"Makin yakin gue, masa kecil mereka pasti kagak bahagia" Gumam Zee yang baru saja keluar dari kelasnya, dan melihat keempat pria yang konyol itu kembali melakukan hal yang tak bermanfaat.
"Gue harus menang, jangan sampe hari ini gue bobol lagi"
"Gue kan mau beliin Zee hadiah, jadi mulai sekarang gue harus ngirit duit" Gumam Gavin dalam larinya, ia kini sudah berlari melewati lapangan basket.
Harus kalian ketahui lapangan basket sekolah Samudra cukup luas, bayangkan saja Gavin harus berlari melewati lapangan itu kemudian ia pun masih harus menuruni tangga yang juga cukup banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGGUNG SANDIWARA [TERBIT]
Подростковая литература[SELESAI] Ini hanya sebuah kisah tentang seorang pria yang menyukai bau hujan dan embun pagi. Tentang dia, yang menuntut kebahagiaan disaat ia hanya mampu membahagiakan. Tentang pria yang begitu hangat, hingga mampu membuat dirinya banyak disukai...